6 Fakta Menarik Futon, Tempat Tidur Tradisional Orang Jepang

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Minggu, 14 Dec 2025 22:00 WIB
6 Fakta Menarik Futon, Tempat Tidur Tradisional Orang Jepang
Fakta menarik di balik kasur futon orang Jepang/ Foto : pinterest/ Keyvadope

Futon seringkali dipandang sebagai sekadar matras lipat tipis yang digelar di lantai. Padahal, tempat tidur tradisional Jepang ini menyimpan filosofi mendalam mengenai efisiensi ruang dan gaya hidup minimalis yang khas.

Bukan hanya sekadar kasur, Futon merupakan satu set perlengkapan tidur lengkap yang terintegrasi sempurna dengan desain rumah tradisional Jepang yang memiliki lantai Tatami. Dari penghematan ruang hingga manfaat kesehatan bagi punggung, Futon memiliki banyak fakta menarik yang membuatnya bertahan dan dicintai hingga kini.

Mari kita telusuri lebih jauh apa saja fakta-fakta unik di balik kasur andalan masyarakat Jepang ini, Beauties!

1. Matras Tidur Paling Banyak Digunakan Masyarakat Jepang

Matras tidur paling banyak digunakan masyarakat jepang/ Foto : pinterest/ RUEVA

Di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, harga tanah dan properti dikenal cukup mahal. Oleh karena itu, masyarakatnya sangat terbiasa memanfaatkan setiap meter persegi rumah yang mereka miliki.

Futon menjadi solusi yang didambakan untuk membuat sebuah ruangan bisa dipakai untuk banyak hal (multi-purpose). Sebab, futon adalah kasur lipat tradisional yang posisinya tidak permanen. Saat malam tiba, kamu bisa gelar seluruh set futon. Setelah beristirahat nyenyak, begitu pagi menjelang, kamu hanya perlu menggulungnya dengan cepat dan mudah.

Gulungan futon ini kemudian langsung disimpan di dalam lemari dinding khusus yang disebut Oshiire. Seketika kamar tidur dalam sekejap bisa berubah fungsi menjadi ruang keluarga, tempat berkumpul, atau bahkan ruang kerja. Konsep ini sangat ideal dan praktis untuk hunian di Jepang yang rata-rata memiliki ukuran yang terbatas.

2. Memiliki Satu Set Perlengkapan Tidur Lengkap

Memiliki satu set perlengkapan tidur lengkap/ Foto : pinterest/chesity

Banyak orang dari luar Jepang sering salah mengira bahwa futon itu hanyalah matras tipis yang digelar di lantai. Padahal, futon memiliki istilah yang lebih luas. Istilah ini merujuk pada satu set utuh perlengkapan tidur tradisional Jepang.

Set futon ini terdiri dari dua komponen utama:

Shikibuton: Ini adalah matras tipis yang berfungsi sebagai alas tidur, diletakkan langsung di lantai. Kakebuton: Ini adalah selimut tebal atau duvet yang digunakan untuk menghangatkan badan saat kamu tidur.

Seluruh set ini biasanya digelar di atas Tatami, yakni tikar lantai tradisional Jepang yang terbuat dari jerami anyaman. Tatami ini sangat unik karena memiliki tekstur yang empuk, mampu memberikan kehangatan alami, dan membuat lantai menjadi sangat nyaman untuk menjadi alas tidur futon.

Tatami tidak dirancang untuk menopang perabotan besar seperti ranjang kayu yang berat. Futon yang ringan dan fleksibel ini pun menjadi pasangan yang paling ideal.

3. Evolusi dari Alas Duduk Mewah Menjadi Tempat Tidur

Evolusi dari alas duduk mewah menjadi tempat tidur/ Foto : Freepik/ Freepik

Pada masa awal perkembangannya, sekitar abad ke-16, konsep alas empuk di Jepang dikenal sebagai Shikimono. Alas ini diisi dengan bahan-bahan seperti kapas atau jerami yang dijahit tebal.

Uniknya, Shikimono ini tidak dibuat untuk tidur, melainkan untuk alas duduk. Hal ini karena proses pembuatannya rumit dan bahan isian kapas saat itu mahal, hanya keluarga bangsawan dan orang kaya saja yang mampu memilikinya.

Fungsi utamanya adalah sebagai simbol status sosial dan digunakan untuk mendudukkan tamu penting atau pada acara-acara seremonial. Barulah kemudian alas duduk ini mulai digunakan untuk berbaring dan tidur.

4. Status Simbol Kekayaan pada Periode Edo

Di Periode Edo (abad 17-19), Futon bertransformasi menjadi tempat tidur, namun tetap sangat mahal. Memiliki set Futon yang tebal adalah cara kaum elit memamerkan kekayaan.

Alasan orang Jepang suka tidur di lantai/ Foto: Japanese Futon Bed

Futon mulai bertransformasi dan mendekati bentuknya yang sekarang pada periode Edo (1603–1868). Pada era ini, futon telah diakui sebagai perlengkapan tidur. Namun, harganya masih sangat tinggi.

Bahan kapas yang digunakan sebagai isian masih langka dan harus diimpor atau diproduksi dengan biaya tinggi. Akibatnya, futon yang tebal dan nyaman hanya bisa dimiliki oleh kaum elit seperti pedagang kaya (Chonin) dan samurai berpangkat tinggi.

Memiliki satu set futon lengkap pada saat itu adalah simbol kekayaan yang tak terbantahkan, hampir sama seperti memiliki perabotan mewah bernilai tinggi di masa modern.

5. Menyebar Luas Seiring Revolusi Industri Kapas

Menyebar luas seiring revolusi industri kapas/ Foto : Freepik/ Aebaijan_Stocker

Penyebaran futon dari barang mewah menjadi barang rumah tangga umum terjadi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Dengan adanya perkembangan teknologi dan peningkatan drastis dalam produksi serta impor kapas, harga bahan baku futon turun secara signifikan. Karena harganya yang lebih terjangkau, masyarakat umum mulai dapat membelinya.

Futon pun diterima secara luas karena sangat fungsional dan cocok dengan desain rumah tradisional Jepang yang memiliki lantai Tatami, lantai yang tidak ideal untuk ranjang besar. Fleksibilitas futon untuk digulung dan disimpan semakin populer sebagai alat tidur nasional.

6. Bermanfaat untuk Kesehatan Punggung

Bermanfaat untuk kesehatan punggung/ Foto : Freepik/ Freepik

Futon dipercaya memberikan manfaat kesehatan punggung, terutama terkait dengan postur dan tulang belakang. Ketika kamu tidur di atas futon yang digelar di lantai tatami, yang secara inheren merupakan permukaan yang padat dan mendukung tubuh kamu tidak akan tenggelam ke dalam matras. Hal ini sangat penting karena permukaan yang keras membantu mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus dan netral (sejajar) selama beristirahat.

Prinsip ini sangat kontras dengan tidur di kasur pegas modern yang mungkin terlalu empuk. Kasur yang terlalu lunak justru berpotensi membuat pinggul dan bahu tenggelam lebih dalam daripada bagian tengah punggung, menyebabkan ketidaksejajaran postur dan tekanan pada ligamen dan otot.

Oleh karena itu, banyak pengguna futon dan ahli kesehatan tradisional Jepang menganggapnya sebagai cara alami untuk memberikan dukungan optimal pada punggung, mengurangi tekanan pada punggung, dan mengurangi risiko sakit punggung kronis.

Beauties, itu dia sederet fakta menarik tentang futon, tempat tidurnya orang Jepang. Kamu tertarik mencobanya?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE