6 Cara Menjadi Pendengar yang Baik, Bikin Orang Nyaman Bercerita Padamu

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Sabtu, 21 Jun 2025 18:00 WIB
6 Cara Menjadi Pendengar yang Baik, Bikin Orang Nyaman Bercerita Padamu
Cara menjadi pendengar yang baik/ Foto : Freepik/ Freepik

Di dunia yang serba cepat ini, semua orang ingin didengar, tapi hanya sedikit yang benar-benar tahu cara mendengarkan. Padahal, menjadi pendengar yang baik bisa mengubah hubungan, meredakan konflik, bahkan menyembuhkan luka yang tak terlihat.

Mendengarkan bukan sekadar diam saat orang lain bicara. Ini adalah seni untuk hadir sepenuhnya, memahami dengan empati, dan memberi ruang bagi orang lain untuk merasa diterima. Jika kamu ingin membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang di sekitarmu, yuk mulai beberapa cara sederhana menjadi pendengar yang baik.

1. Jangan Potong Pembicaraan

Jangan potong pembicaraan/ Foto : Freepik/ Freepik

Sering kali kita tanpa sadar menyela, entah untuk memberi pendapat, membandingkan pengalaman, atau mencoba mempercepat alur cerita. Tapi potongan kecil ini bisa mengganggu aliran emosi dan membuat orang merasa tidak dihargai.

Memberi ruang bagi orang lain menyelesaikan kalimat atau ceritanya sampai tuntas menunjukkan bahwa kamu menghargai perasaan mereka. Diam yang penuh makna jauh lebih berharga daripada respons cepat yang tidak diminta. Percayalah, tidak semua hal butuh diselesaikan saat itu juga kadang, yang dibutuhkan hanyalah didengar.

2. Berikan Perhatian

Berikan perhatian/ Foto : Freepik/ Freepik

Mendengarkan dengan baik dimulai dari kehadiran penuh. Fokuskan tubuh, pikiran, dan hati hanya pada lawan bicaramu. Kontak mata yang stabil, posisi duduk yang menghadap langsung ke arah mereka, serta bahasa tubuh yang terbuka seperti tidak menyilangkan tangan atau menyandarkan badan terlalu jauh.

Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar hadir di sana, bukan sekadar secara fisik, tapi juga secara emosional. Perhatian penuh adalah bentuk penghormatan kepada lawan bicaramu.

3. Tunjukkan Empati

Tunjukkan empati/ Foto : Freepik/ Freepik

Empati adalah ketika kamu ikut merasakan apa yang orang lain rasakan. Kalimat seperti, “Aku bisa paham kenapa kamu marah,” atau “Itu pasti bikin kamu capek banget ya,” menunjukkan bahwa kamu tidak sekadar mendengarkan, tapi juga merasakan bersama.

Hindari respons kosong seperti “Kasihan banget sih kamu,” karena ini bisa menciptakan jarak dan membuat mereka merasa dikasihani, bukan dimengerti. Empati menciptakan koneksi. Simpati hanya menciptakan jarak.

4. Gunakan Bahasa Tubuh

Gunakan bahasa tubuh/ Foto : Freepik/ Freepik

Komunikasi bukan hanya lewat kata, tapi juga lewat gerak. Bahasa tubuh bisa memperkuat pesan yang ingin kamu sampaikan, bahwa kamu peduli dan hadir sepenuhnya. Anggukan kecil saat mereka bicara menunjukkan bahwa kamu mengikuti alur cerita. Tatapan mata yang menghargai. Senyum kecil saat mereka selesai bercerita menunjukkan penerimaan.

Bahkan, posisi tubuh yang condong sedikit ke depan bisa memperlihatkan ketertarikanmu. Hal-hal kecil ini bisa memberikan dampak besar dalam membangun kenyamanan emosional.

5. Tanyakan dengan Tulus

Tanyakan dengan tulus/ Foto : Freepik/ Freepik

Bertanya bukan hanya soal mencari jawaban, tapi menunjukkan ketulusan untuk memahami lebih dalam. Setelah mereka selesai bercerita, kamu bisa menanyakan hal yang menggali lebih jauh emosi atau pandangan mereka, seperti “Apa yang paling bikin kamu tertekan saat itu?” atau “Apa yang kamu harapkan terjadi sebenarnya?

Pertanyaan ini bukan untuk menginterogasi, tapi membuka ruang eksplorasi. Pastikan nadamu tetap lembut, terbuka, dan tidak menghakimi.

6. Hindari Menghakimi atau Membandingkan

Hindari menghakimi atau membandingkan/ Foto : Freepik/ Freepik

Setiap orang punya dunia dan luka masing-masing. Ketika mereka membagikan kisahnya, jangan gantikan cerita itu dengan ceritamu. Hindari kalimat seperti, “Ah, aku juga lebih parah dari itu,” atau “Cuma begitu doang?” karena ini membuat mereka merasa disepelekan.

Jadilah ruang yang netral, yang tidak menilai baik-buruk, benar-salah. Terkadang, validasi sederhana seperti “Itu pasti nggak gampang buat kamu” sudah cukup untuk membuat seseorang merasa diterima.

Beauties, itu dia cara menjadi pendengar yang baik, yang bisa membuat nyaman lawan bicaramu. Jangan lupa dicontoh ya! 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES