6 Cara Efektif Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toksik, Agar Kamu Tetap Bisa Produktif!
Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Rabu, 11 Jun 2025 06:45 WIB

Ilustrasi tempat kerja toxic/Freepik: freepik
Lingkungan kantor yang penuh drama, tekanan, dan suasana negatif bisa membuat siapa pun merasa stres, tertekan, bahkan kehilangan motivasi kerja. Banyak orang mengalaminya, tapi tidak semua tahu bagaimana cara menghadapinya dengan sehat dan cerdas.
Namun, meninggalkan pekerjaan bukan selalu pilihan utama. Ada cara-cara cerdas dan sehat yang bisa kamu lakukan untuk bertahan, bahkan berkembang, di tengah lingkungan yang kurang mendukung.
Beauties, berikut ini beberapa strategi ampuh agar kamu bisa menghadapi lingkungan kerja toksik dengan kepala tegak. Simak!
1. Ciptakan Rasa Aman Lewat Komunikasi Terbuka
Ilustrasi komunikasi terbuka/Freepik: katemangostar
Membangun ruang kerja yang aman secara psikologis dimulai dari cara kamu berkomunikasi. Menurut Dr. Amy C. Edmondson dari Harvard Business School, saat seseorang merasa bisa bicara tanpa takut dipermalukan, maka dia akan lebih mudah berkembang dan berkontribusi di tempat kerja.
Ia menekankan pentingnya mengedepankan komunikasi terbuka untuk membangun rasa saling percaya di dalam tim. Cara sederhananya bisa dimulai dari kamu sendiri.
Misalnya, mulai obrolan dengan menyampaikan pendapat jujur dengan nada rendah hati, atau mengajak rekan kerja berdiskusi secara terbuka jika ada hal yang mengganjal. Ini akan menciptakan atmosfer yang mendorong kejujuran tanpa rasa takut disalahkan.
2. Tetapkan Batas Digital demi Kesehatan Mental
Ilustrasi bermain ponsel di luar jam kerja/Freepik: pvproductions
Di era digital, tekanan untuk selalu online dan merespons pesan kantor seketika bisa sangat menguras energi. Dr. Jaci Lopez Witmer, seorang psikolog klinis yang diwawancarai oleh Business Insider, menjelaskan bahwa keterpaparan terus-menerus terhadap tuntutan pekerjaan tanpa batas waktu dapat menyebabkan kelelahan mental hingga gangguan kecemasan.
Itulah mengapa penting untuk menetapkan batas yang jelas antara kehidupan kerja dan pribadi. Kamu bisa mulai dengan menonaktifkan notifikasi pekerjaan setelah jam tertentu, atau memberi tahu atasan tentang waktu offline-mu. Menurut Dr. Witmer, batas seperti ini adalah bentuk perawatan diri yang justru akan membuat kamu lebih produktif dalam jangka panjang.
3. Dokumentasikan dan Laporkan Perilaku Toksik
Ilustrasi dokumentasi perilaku semena-mena/Freepik: freepik
Mengalami intimidasi atau pelecehan di tempat kerja? Jangan didiamkan!
Prof. Wyn Evans dari Cambridge University menyarankan untuk mencatat semua kejadian, mulai dari tanggal, waktu, pelaku, hingga detail insiden. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan The Guardian. Menurutnya, dokumentasi yang rapi bisa jadi alat penting saat kamu ingin melapor secara formal.
Setelah bukti terkumpul, kamu bisa membawa kasus ini ke HR, serikat pekerja, atau pihak berwenang lainnya. Prof. Evans juga menyarankan agar kamu tidak sendirian menghadapi situasi ini. Ajak rekan yang bisa dipercaya untuk jadi saksi atau pendukung moril. Jangan biarkan budaya toksik terus hidup hanya karena semua orang memilih diam.
4. Tanggapi Konflik dengan Welas Asih, Bukan Emosi
Ilustrasi tetap tenang walau emosi/Freepik: freepik
Mudah terpancing emosi ketika lingkungan sekitar penuh drama. Tapi Dr. Emma Seppälä dari Stanford University menjelaskan dalam Psychology Today bahwa merespons dengan welas asih adalah strategi paling sehat dan cerdas. Respon yang penuh empati akan membantu kamu menjaga kedamaian batin dan memperkuat hubungan kerja.
Dr. Seppälä menyarankan untuk melatih diri agar tidak langsung bereaksi saat diserang secara verbal. Ambil jeda sejenak, tarik napas dalam, dan respon dengan tenang. Misalnya, alih-alih membalas sinis, kamu bisa mengatakan, “Aku lebih nyaman jika kita bahas ini nanti saat suasananya lebih tenang.” Sikap ini tidak hanya memperkuat mentalmu, tapi juga bisa menular ke rekan lain.
5. Manfaatkan Teknik “Mental Rehearsal” ala Atlet Profesional
Ilustrasi membayangkan situasi buruk di kantor/Freepik: freepik
Menghadapi lingkungan kantor toksik kadang membuatmu harus bersiap secara mental layaknya bertanding di arena. Dr. JoAnn Dahlkoetter, seorang performance psychologist yang melatih atlet Olimpiade, menyarankan teknik mental rehearsal untuk menghadapi situasi stres.
Dalam wawancaranya dengan Forbes, dia menjelaskan bahwa membayangkan skenario sulit lalu memvisualisasikan respons positif bisa memperkuat ketahanan mental.
Beauties, kamu bisa melakukannya sebelum meeting dengan atasan yang sering menyudutkan atau sebelum menghadapi rekan kerja yang suka menyerang secara pasif-agresif. Ambil waktu lima menit untuk membayangkan situasi tersebut dan latih respons tenang yang ingin kamu tampilkan.
Menurut Dr. Dahlkoetter, otak kita tidak bisa membedakan antara latihan mental dan pengalaman nyata, jadi latihan ini bisa memperkecil rasa takut dan meningkatkan rasa percaya diri.
6. Evaluasi dan Siapkan Jalan Keluar Jika Diperlukan
Ilustrasi evaluasi diri/Freepik: pvroductions
Jika semua cara sudah dilakukan tapi kamu tetap merasa hancur secara mental setiap kali berangkat kerja, mungkin ini saatnya mengevaluasi apakah tempat itu masih layak dipertahankan. Dr. Jelena Kecmanovic, psikolog klinis dan kontributor The Washington Post, menyebut bahwa sering kali orang bertahan karena takut dianggap gagal.
Padahal, menurut Dr. Kecmanovic, keluar dari tempat kerja yang merusak bukanlah tanda kelemahan, melainkan keberanian untuk melindungi diri sendiri. Ia menyarankan untuk mulai memetakan langkah keluar secara tenang: cari peluang baru, bangun jaringan, dan susun rencana keuangan. Jangan menunggu sampai kamu benar-benar burnout.
Beauties, lingkungan kerja memang tidak selalu ideal. Tapi kamu punya pilihan untuk melindungi dirimu, membentuk batas sehat, dan bahkan tumbuh lebih kuat. Jangan takut bertindak demi kesehatan mental dan emosionalmu. Semangat ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)