6 Cara Bijak Menghadapi Overexposure Media Sosial, Tetap Waras di Tengah Dunia Digital
Di era digital saat ini, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bangun tidur, buka Instagram. Lagi istirahat siang, scroll TikTok. Mau tidur pun disempatkan buka Twitter dulu. Tanpa disadari, waktu dan energi kita terserap oleh layar kecil yang selalu ada di genggaman.
Bagi Beautie yang sedang mengejar karier, membangun keluarga, atau sekadar mencari keseimbangan hidup, overexposure terhadap media sosial bisa menjadi tekanan tersendiri. Terlalu banyak informasi, perbandingan hidup, hingga tuntutan untuk selalu tampil baik-baik saja bisa membuat lelah, bahkan memicu stres.
Lalu, bagaimana cara bijak menyikapinya? Seperti yang dilansir dari Talk to Angel, berikut beberapa cara bijak menghadapi overexposure media sosial.
1. Kenali Tanda-Tanda Kamu Sudah Terlalu Terpapar
Kenali Tanda-Tanda Kamu Sudah Terlalu Terpapar/Foto: Pexels.com/ Tara Clark
Kalau kamu mulai merasa cemas, cemburu, tidak cukup baik, atau terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain setelah buka media sosial, itu bisa jadi tanda kamu sudah overexposed. Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengatur ulang kebiasaanmu.
2. Tentukan Batas Waktu Bermedia Sosial
Tentukan Batas Waktu Bermedia Sosial/Foto: Pexels.com/ Towfiqu barbhuiya
Kamu bisa mulai dengan mengatur screen time di ponsel, atau membuat aturan pribadi seperti, tidak membuka media sosial setelah jam 9 malam, atau hanya 1 jam sehari. Ini bukan tentang menjauh dari dunia, tapi tentang melindungi kesehatan mentalmu.
3. Unfollow, Mute, dan Kurasi Feed
Unfollow, Mute, dan Kurasi Feed/Foto: Pexels.com/ Kampus Production
Tidak semua akun perlu kamu ikuti, apalagi jika isinya membuatmu merasa rendah diri atau selalu membandingkan hidup. Pilih konten yang memberi energi positif, yang menginspirasi, bukan yang membebani.
4. Kembali ke Kehidupan Nyata
Kembali ke Kehidupan Nyata/Foto: Pexels.com/ Alexander Suhorucov
Temui teman secara langsung, habiskan waktu dengan keluarga, masak resep baru, baca buku, atau jalan santai di taman. Ingatkan dirimu bahwa dunia nyata jauh lebih penting dan bermakna daripada sekadar likes atau views.
5. Buat Ruang untuk Diri Sendiri
Buat Ruang untuk Diri Sendiri/Foto: Pexels.com/ Charlotte May
Overexposure media sosial sering kali membuat kita lupa mendengarkan diri sendiri. Coba journaling, meditasi, atau sekadar duduk diam tanpa gangguan notifikasi. Saat kamu memberi ruang untuk refleksi, kamu akan lebih sadar terhadap apa yang benar-benar kamu butuhkan.
6. Sadari bahwa Media Sosial Adalah Ilusi
Sadari bahwa Media Sosial Adalah Ilusi/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio
Kehidupan yang terlihat sempurna di media sosial sering kali hanyalah potongan kecil yang dipilih dengan cermat. Tidak ada hidup yang bebas dari masalah. Jangan biarkan filter digital mengaburkan realita dan membuatmu merasa tidak cukup.
Menghadapi overexposure media sosial bukan berarti kamu harus menghilang total dari dunia digital, tapi belajar memilah, menyaring, dan membatasi. Media sosial seharusnya jadi alat yang membantu, bukan beban yang menyiksa. Jadilah bijak dalam memilih apa yang kamu konsumsi, karena kebahagiaan dan ketenanganmu jauh lebih penting daripada sekadar eksistensi di dunia maya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!