
5 Tipe Overthinking yang Perlu Kamu Ketahui, Pernah Mengalaminya?

Pernah merasa lelah padahal kamu tidak melakukan aktivitas berat seharian? Bisa jadi itu bukan tubuhmu yang kelelahan, tapi pikiranmu yang terlalu sibuk dan sering kali, itu karena overthinking.
Banyak orang mengalami hal ini tanpa sadar, di tengah kesibukan kerja, urusan rumah, dan tekanan sosial, kita jadi terbiasa berpikir berlebihan hingga lupa bagaimana rasanya benar-benar tenang.
Seperti yang dilansir dari The Depression Project, overthinking bukan sekadar memikirkan sesuatu terlalu lama. Ini adalah kebiasaan membiarkan pikiran berputar tanpa arah yang jelas. Kamu mungkin mengulang-ulang kejadian yang sudah berlalu, atau membayangkan ribuan kemungkinan masa depan yang belum tentu terjadi. Dalam banyak kasus, overthinking justru tidak menyelesaikan masalah, justru malah menambah beban.
Untuk membantumu menghindari overthinking yang mengganggu pikiran, ada baiknya kamu mengetahui beberapa jenis overthinking. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Overthinking Masa Lalu
Overthinking Masa Lalu/Foto: Pexels.com/ KATRIN BOLOVTSOVA
Tipe ini terjadi saat kamu terus memutar ulang kejadian yang sudah lewat. Kamu merasa bersalah atas sesuatu yang tidak bisa diubah atau terus-menerus menganalisis percakapan lama. Misalnya, kamu kepikiran kenapa tadi di kantor kamu nggak berani berbicara, atau kenapa kamu memutuskan sesuatu beberapa tahun lalu. Akibatnya, kamu tenggelam dalam penyesalan dan sulit move on.
2. Overthinking Masa Depan
Overthinking Masa Depan/Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com
Ini adalah tipe overthinking yang dipenuhi rasa khawatir berlebihan terhadap hal-hal yang belum terjadi. Kamu terus membayangkan skenario terburuk, baik tentang karier, keuangan, maupun hubungan. Padahal, belum tentu hal-hal buruk itu benar-benar akan terjadi. Tapi pikiranmu sudah berlari jauh, dan itu bisa menguras energi serta menciptakan kecemasan yang tidak perlu.
3. Overthinking Sosial
Overthinking Sosial/Foto: Pexels.com/ Mikoto
Tipe ini sering dialami oleh orang yang sensitif terhadap respons orang lain. Setelah berbicara atau bertemu seseorang, kamu mulai menganalisis ekspresi mereka, kata-kata mereka, bahkan chat yang tidak dibalas dalam waktu lama. Kamu jadi merasa tidak enak, takut mereka menilai kamu salah, dan akhirnya merasa tidak percaya diri.
4. Overthinking Diri Sendiri
Overthinking Diri Sendiri/Foto: Pexels.com/ Min An
Tipe ini muncul saat kamu terlalu keras menilai diri sendiri. Kamu mempertanyakan setiap keputusan, meragukan kemampuan, bahkan merasa tidak pantas menerima sesuatu yang baik. Ini bisa muncul dalam berbagai aspek, dalam pekerjaan, percintaan, hingga penampilan. Kamu terjebak dalam standar yang tinggi, tapi tidak pernah merasa cukup.
5. Overthinking Pilihan Hidup
Overthinking Pilihan Hidup/Foto: Pexels.com/ Liza Summer
Kamu takut membuat pilihan yang salah, sehingga terlalu lama menimbang-nimbang setiap keputusan. Entah itu memilih pekerjaan baru, pindah kota, atau memulai hubungan. Akibatnya, kamu jadi stagnan dan tidak bergerak ke mana-mana karena terus menunggu kepastian yang tidak pernah datang.
Mengelola Overthinking Bukan Berarti Mengabaikannya
Overthinking adalah bagian dari otak yang aktif dan penuh pertimbangan, itu bukan hal buruk sepenuhnya. Tapi jika dibiarkan tanpa kendali, ia bisa membuatmu lelah, ragu, dan jauh dari kebahagiaan yang layak kamu rasakan.
Cobalah untuk menyadari tipe overthinking mana yang paling sering kamu alami. Sadari polanya, tuliskan pikiranmu, dan beri ruang pada logika dan kenyataan. Karena kamu layak hidup dengan pikiran yang lebih tenang dan hati yang lebih ringan.
Kalau kamu ingin belajar lebih lanjut, kamu bisa mulai dari cara mengenali pola overthinking, latihan mindfulness sederhana, atau tips mengelola pikiran negatif sebelum tidur.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!