5 Sikap Pasangan Red Flag yang Masih Sering Dinormalisasikan
Sebagian orang ketika jatuh cinta cenderung dibutakan oleh rasa cinta itu sendiri. Sehingga, sering kali mereka tidak menyadari ketika mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari pasangannya lantaran kebiasaan ini sudah dianggap biasa saja.
Dikutip dari Calm, berawal dari perilaku sederhana yang tidak membuat nyaman pasangan akan berdampak pada hubungan yang tidak sehat. Perlakuan buruk terhadap pasangan ini bisa disebut red flag.
Seorang psikolog klinis bernama Dr. Wendy Walsh dalam Very Well Mind mengartikan istilah red flag sebagai alasan untuk berhenti karena sudah melewati batas pelanggaran. Hal ini dilandasi dengan menyamakan persepsi “bendera merah” yang dikibarkan akibat adanya pelanggaran dalam pertandingan olahraga.
Oleh karena itu, supaya kamu tidak terjebak dalam hubungan dengan pasangan red flag, berikut ini lima sikap pasangan yang termasuk red flag tapi masih sering sering dinormalisasi.
Terlalu Bergantung pada Kehidupan Pasangan
Kebiasan bergantung terhadap pasangan pertanda sikap red flag yang sering dinormalisasi. Dikira tak mau kehilangan pasangan justru bikin pasangan terkekang/ Foto: Freepik/ Azerbaijan_Stockers
Dikutip dari Very Well Mind, hubungan yang tidak sehat kemungkinan karena faktor pasangan yang tidak memiliki jati diri yang jelas. Sehingga hal ini menyebabkan ketergantungan terhadap kehadiran pasangan. Dampak dari sikap red flag ini dapat menyebabkan pasangan merasa tersiksa dan tidak bahagia.
Perbedaan Gaya Komunikasi
Bukan saling melengkapi melainkan perbedaan gaya komunikasi jadi salah satu sikap redflag yang harus dihindari/ Foto: Freepik/ Pressfoto
Seseorang sering kali tidak ingin merepotkan pasangan dalam suatu masalah, akibatnya mereka jadi sering berbohong kepada pasangan. Hal ini tentu dapat memicu konflik dalam suatu hubungan. Sikap red flag dengan berbuat bohong demi kebaikan bukanlah hal yang baik. Terlebih lagi, jika kebiasaan ini terus diulangi akan berpotensi hubungan yang kandas.
Menghindar Ketika Ada Masalah
Dikira masalah akan selesai justru sikap red flag dengan silent treatment ini bikin hubungan makin berjarak/ Foto: Freepik/ Tirachardz
Pasangan yang tengah terjebak dalam suatu masalah sering kali menenangkan pasangannya dengan cara mendiamkan atau bahkan kabur. Alih-alih menenangkan keadaan, sikap ini malah seperti menghindar dari masalah.
Sayangnya, sejumlah pasangan menormalisasi sikap red flag yang satu ini. Padahal dengan mengkomunikasikan apa yang dirasakan akan membantu menyelesaikan masalah.
Terlalu Protektif Alih-Alih Sayang
Menjaga pasangan dengan terlalu mengontrol kehidupannya akan membuat pasangan merasa tidak bahagia. Sayangnya, kebiasaan ini terlalu dinormalisasi sehingga termasuk pada sikap red flag dalam hubungan/ Foto: Freepik
Dalam hubungan, sebetulnya menjaga pasangan itu wajar saja. Namun, apabila pasangan kamu sudah terlalu protektif dengan dalih rasa kasih sayang itu pertanda sikap red flag.
Biasanya, pasangan yang red flag ini akan mengontrol seluruh kehidupan kamu. Oleh karena itu, Beauties, pastikan kamu tidak kehilangan jati diri hanya karena takut putus cinta.
Meremehkan Komitmen Status Hubungan
Lontaran kalimat manis sehingga terjebak dalam hubungan status yang tidak jelas. Padahal sikap red flag ini sudah terlihat jelas. Namun sayangnya, sering kali diabaikan oleh sejumlah perempuan/ Foto: Freepik
Kalimat yang sering diucapkan sebagian orang, “Kita jalani dulu saja, ya” itu bukan berarti ia memberikan kamu ruang kebebasan, melainkan mereka terlalu meremehkan status hubungan. Bagi mereka, komitmen merasa mengekang, tapi di sisi lain, mereka ingin kamu menjadi pasangannya. Hubungan tanpa status ini bisa tergolong red flag karena menciptakan ketidakpastian emosional hingga risiko kesalahpahaman.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!