5 Museum Perempuan di Asia yang Wajib Dikunjungi Sekali Seumur Hidup
Museum selalu punya cara sendiri yang membuat kita berhenti sejenak saat mengunjunginya. Bukan hanya sekadar melihat benda-benda bersejarah, tapi juga untuk mengenal cerita di baliknya. Di Asia, ada sejumlah museum yang sengaja diciptakan untuk menyoroti perjuangan dan budaya perempuan.
Menjelajahi museum perempuan mungkin akan terasa seperti membaca bab-bab kehidupan yang selama ini jarang disuarakan. Ada yang bercerita tentang perjuangan di masa perang, ada pula yang menampilkan sisi lembut budaya dan seni.
Berikut 5 museum perempuan di Asia yang akan membuat kamu semakin kagum pada kekuatan perempuan di berbagai zaman.
1. Tandang Sora Women’s Museum, Filipina
![]() Tandang Sora Women’s Museum/Foto: Instagram.com/tsorawomensmuseum |
Terletak di Quezon City, Tandang Sora Women’s Museum dibangun untuk menghormati Melchora “Tandang Sora” Aquino, yaitu sosok pahlawan perempuan yang dikenal sebagai Mother of the Katipunan. Melansir Sites of Conscience, museum ini menjadi ruang untuk mengenang semangat Tandang Sora dan perempuan Filipina yang berani melawan ketidakadilan.
Salah satu bagian paling menarik dari museum ini adalah galeri HERstorical Timeline yang menggambarkan perjalanan perempuan Filipina, dari Babaylan (pemimpin spiritual perempuan) hingga tokoh aktivis modern. Nuansa edukatif dan penghormatan terasa kuat, membuat museum ini layak dikunjungi bagi siapa pun yang ingin mengenal sisi lain sejarah Filipina.
2. Women’s Active Museum on War and Peace (WAM), Jepang
Women’s Active Museum on War and Peace (WAM)/Foto: Dok. wam-peace.org
Di tengah distrik Shinjuku, Tokyo, berdiri Women’s Active Museum on War and Peace (WAM), sebuah ruang sunyi yang berbicara lantang tentang keadilan. Museum ini dibuka pada tahun 2005 untuk mendokumentasikan kekerasan terhadap perempuan selama masa perang, khususnya kisah comfort women, yakni perempuan yang dijadikan budak seksual oleh militer Jepang pada Perang Dunia II.
Pengunjung bisa melihat arsip testimoni para penyintas, dokumen sejarah, serta pameran tematik yang menggugah empati. Tujuan utama didirikannya museum ini bukan untuk sekadar mengenang, tapi juga menegaskan pentingnya perdamaian dan hak asasi manusia.
3. Southern Women’s Museum, Vietnam
![]() Southern Women’s Museum/Foto: Dok. Local Vietnam |
Kalau kamu tertarik dengan sejarah dan budaya perempuan Asia Tenggara, mampirlah ke Southern Women’s Museum di Ho Chi Minh City. Didirikan pada tahun 1985, museum ini menjadi saksi perjalanan panjang perempuan selatan Vietnam dari masa perang hingga pembangunan modern.
Selain menyimpan lebih dari 44 ribu artefak, museum ini juga sering mengadakan pameran tematik yang menyoroti isu perempuan masa kini, seperti peran ibu tunggal. Ruang-ruangnya ditata dengan warna lembut dan pencahayaan hangat, menciptakan suasana yang damai dan sarat akan makna.
4. War and Women’s Human Rights Museum, Korea Selatan
War and Women’s Human Rights Museum/Foto: Dok. The Soul of Seoul
Terletak di distrik Mapo, Seoul, War and Women’s Human Rights Museum adalah salah satu museum paling emosional di Asia. Berdasarkan keterangan dari situs resminya, museum ini dibuka pada tahun 2012 untuk memperingati perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual saat perang, terutama pada masa pendudukan Jepang. Tempat ini menjadi pengingat penting akan luka sejarah yang masih terasa hingga kini.
Di dalam museum terdapat Memorial Wall, ruang refleksi, serta pameran yang menampilkan surat, pakaian, dan benda pribadi para korban. War and Women’s Human Rights Museum berupaya menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang dengan menumbuhkan kesadaran akan sejarah dan ingatan kolektif melalui berbagai pameran serta program edukasi.
5. China National Museum of Women and Children, Beijing
China National Museum of Women and Children/Foto: Dok. Chinaculture.org
Di jantung Beijing berdiri China National Museum of Women and Children, museum besar yang sering luput dari radar wisatawan internasional. Mengutip Tatler Asia, museum ini menempati gedung modern dengan atap melengkung yang melambangkan kelembutan dan keteguhan perempuan.
Dibuka untuk publik sejak 2010, museum ini menggabungkan pameran sejarah, seni, dan edukasi tentang perempuan serta anak-anak di Tiongkok.
China National Museum of Women and Children memiliki enam lantai pameran, mulai dari peran perempuan dalam keluarga tradisional, dunia kerja, hingga kontribusi mereka di era modern. Koleksinya tidak hanya berupa artefak, tapi juga foto, video dokumenter, dan instalasi interaktif.
Itulah ragam museum perempuan di Asia yang membuka cara pandang baru kita tentang sejarah. Kalau kamu sedang merencanakan perjalanan yang berbeda dari biasanya, kunjungan ke museum-museum di atas bisa jadi refleksi sekaligus inspirasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

