5 Kerusakan Alam dan Bencana Terbesar di Dunia Akibat Ulah Manusia, Salah Satunya di Indonesia!
Narita Fuji Triani | Beautynesia
Jumat, 20 Jun 2025 11:00 WIB

Foto: freepik.com/wirestock
Kerusakan alam tidak selalu terjadi karena bencana alam. Banyak kasus akibat ulah manusia yang menyebabkan alam menjadi rusak. Manusia bisa merusak ekosistem dan mencemari lingkungan.
Banyak aktivitas yang kerap dilakukan, seperti penebangan hutan, pencemaran industri, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga berdampak pada alam yang sulit dipulihkan.
Beberapa bencana yang besar menjadi sejarah dunia dengan kerusakan alam akibat kelalaian manusia. Tragedi yang terjadi telah merusak alam dan krisis kemanusiaan. Berikut ini 5 kerusakan alam dan bencana terbesar di dunia akibat ulah manusia. Apa saja?
1. Pusaran Sampah Pasifik
Pusaran Sampah Pasifik/Foto: National Geographic/Map by NOAA
Great Pacific Garbage Patch atau dikenal sebagai pusaran sampah Pasifik yang kemudian mengambang di Samudra. Pusaran sampah plastik tersebut membentang dari Amerika hingga Jepang. Mengutip dari National Geographic, sebanyak 80% sampah di lautan berasal dari daratan dan 20% berasal dari perahu dan laut.
Sampah-sampah plastik tersebut terurai dan menjadi mikroplastik, dan ada juga yang sudah tenggelam ke lautan. Kerusakan alam dari sampah-sampah plastik ini tentu bisa berdampak bagi kehidupan laut, mulai dari ikan, burung, atau mamalia laut yang tak sengaja menelan atau terjerat plastik. Mikroplastik juga bisa masuk ke rantai makanan yang berujung dikonsumsi manusia.
2. Tumpahan Sianida di Baia Mare
Ikan-ikan mati setelah tumpahan Sianida di Baia Mare/Foto: unece.org
Tragedi tumpahan sianida di Baia Mare, Rumania terjadi pada awal tahun 2000 yang menjadi bencana lingkungan terburuk di Eropa. Sebanyak 100.000 meter kubik limbah air terkontaminasi sianida yang bocor dari bendungan perusahaan tambang emas dan perak. 100 ton sianida kemudian mencemari sungai-sungai di Eropa.
Tumpahan tersebut menimbulkan banyak kerusakan pada ekosistem air tawar, ikan dan tanaman teracuni dan mati. Dampaknya juga dirasakan oleh negara-negara tetangganya, seperti Serbia dan Hungaria. Banyak warga yang mengalami keracunan akibat mengkonsumsi ikan yang tercemar.
3. Tumpahan Minyak BP Deepwater Horizon
Ilustrasi/Foto: pexels.com/Yasin Selçuklu
Terdapat ledakan dahsyat di kilang pengeboran minyak pada April 2010 di Teluk Meksiko, Amerika Serikat. Tumpahan Deepwater Horizon ini menjadi tumpahan minyak terbesar yang terjadi di lautan dan sejarah maritim AS. Lebih dari 134 juta galon minyak mentah mencemari laut hingga hampir 100 hari minyak terus mengalir sebelum sumur bisa ditutup pada Juli 2010.
Tumpahan ini begitu merusak ribuan spesies laut, seperti penyu, ikan, paus, hingga lumba-lumba yang harus mengalami keracunan dan kematian. Tak hanya ekosistem laut, insiden ini juga mengakibatkan 11 pekerja meninggal, berdampak pada nelayan dan pariwisata sekitar. Bahkan, pembersihan dan pemulihan di lingkungan tersebut berlangsung lebih dari satu dekade.
4. Kebakaran Hutan California
Ilustrasi Kebakaran Hutan California/Foto: pexels.com/Soly Moses
Kebakaran hutan di California yang terjadi pada tahun 2017 merupakan bencana akibat pemanasan global dan kelalaian manusia. Kebakaran ini menjadi tragedi mematikan dalam sejarah, sebanyak 170 titik api dan ada 12 kebakaran besar yang dipicu oleh kabel listrik milik perusahaan PG&E yang gagal berfungsi dan bersentuhan dengan pohon.
Perubahan iklim dan kesalahan teknis yang terjadi ini menewaskan 47 orang warga sipil dan petugas pemadam kebakaran. Ribuan rumah dan bisnis juga turut hancur. Kebakaran ini melahap sekitar 245.000 hektare lahan.
5. Lumpur Lapindo
Lumpur Lapindo/Foto: detik.com/Budi Sugiharto
Duka yang mendalam terjadi di Indonesia pada Mei tahun 2006. Semburan lumpur panas terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur yang kemudian dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo. Peristiwa ini dipicu oleh pengeboran gas bumi PT Lapindo Brantas. Semburan lumpur tidak bisa dihentikan dan kemudian meluas, hingga menenggelamkan banyak desa, sawah, sekolah, bahkan pabrik.
Sudah 19 tahun berlalu, bencana lumpur lapindo menghilangkan tempat tinggal dan mata pencaharian puluhan ribu masyarakat. Tragedi ini disoroti karena kegagalan dan pengelolaan industri juga bentuk tanggung jawab yang lemah terhadap lingkungan dan masyarakat. Hingga saat ini, bencana lumpur lapindo dipercaya karena kelalaian manusia dalam melakukan pengeboran tanah.
Yuk jaga bumi kita dari kerusakan alam yang bisa dihindari!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)