5 Hal Ini Tidak Pernah Dilakukan Orang Tua yang Sukses Besarkan Anak Bermental Tangguh

1. Menyelamatkan Anak dari Setiap Kesulitan

Ilustrasi anak belajar/Foto: Freepik.com/Jcomp

Membantu setiap kesulitan anak bukan hal yang salah. Namun, anak-anak bermental tangguh belajar dari bagaimana mereka melewati kesulitan. 

Saat orang tua terus-menerus selalu membantu setiap masalah, hal ini dapat merampas kekuatannya. Karena itu, biarkanlah mereka bergulat dengan kesulitan tersebut dan dampingi di sisinya. 

Psikolog klinis Dr. Lisa Damour mengatakan, anak-anak yang secara teratur menghadapi tantangan sesuai usianya akan membangun regulasi emosi yang lebih kuat dari waktu ke waktu. 

2. Membungkam Perasaannya

Ilustrasi anak dan orang tua/Pexels.com/Gustavo Fring

Perasaan marah atau sedih adalah hal yang wajar dan perlu diakui. Membungkam perasaan tersebut mengajarkan anak untuk takut pada emosinya sendiri. 

Jika ingin memiliki anak bermental tangguh, penting untuk mengetahui bahwa perasaan-perasaan tersebut penting untuk dikelola. Dari sini, mereka akan tahu jika kemarahan atau kesedihan tidak akan menghancurkan ikatannya, sehingga mereka bisa siap menghadapi penolakan atau konflik dengan teman sebaya. 

Sebagai orang tua, cara mendampingi anak yang sedang merasa marah atau kesal bisa dengan mengucapkan kalimat “Aku tahu itu menyakitkan. Aku di sini bersamamu,”. Kalimat tersebut lebih baik daripada mengatakan “Kamu baik-baik saja,” yang langsung membungkam perasaannya. 

3. Hanya Menghargai Prestasi

Ilustrasi anak lelah/Foto: Pexels/RODNAE Productions

Anak yang hanya merasa berharga saat ia berhasil akan hancur di bawah tekanan. Namun, anak bermental kuat tahu bahwa nilai mereka tidak bergantung pada nilai besar atau piala. 

Penelitian menunjukkan perfeksionisme meningkat di kalangan anak-anak yang terkait dengan kecemasan dan kelelahan di masa remaja. 

Saat anak mendapatkan nilai kurang bagus, jangan menghakiminya. Kalimat terbaik yang bisa disampaikan pada anak adalah “Aku bangga dengan usahamu. Nilaimu tidak mendefinisikan dirimu,”. 

4. Mengagungkan Kelelahan

Ilustrasi anak dan orang tua/Foto: Freepik.com

Hal yang tidak pernah dilakukan orang tua sukses dalam membesarkan anak bermental tangguh adalah mengagungkan kelelahan. 

Menjadi sukses bukan berarti harus lelah tanpa beristirahat. Anak-anak yang dibesarkan dengan mengagungkan produktivitas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang kelelahan. 

Ajarkan pada anak bahwa penting untuk berhenti sejenak, mengisi ulang energi, dan menghargai diri sendiri. Menunjukkan istirahat adalah mengajarkan kesadaran tubuh tentang cara mengenali sinyal stres dan merespons sebelum kelelahan. 

5. Bersikap Otoriter

Ilustrasi anak dan orang tua/Foto: Pexels.com/Monstera Productions

Pola asuh otoriter tampak kuat, tapi melahirkan kelemahan. Saat anak tidak pernah diberi kesempatan bersuara, mereka belajar untuk menyerah atau memberontak. 

Anak bermental tangguh dapat tumbuh saat mereka diajak mengambil keputusan dan menyadari bahwa suara dan kehadirannya penting. Dengan ini mereka dapat melatih kemandirian dan tetap terhubung dengan bimbingan orang tua. 

Menurut penelitian, memberi anak kekuasaan dapat membangun motivasi dan mengurangi perebutan kekuasaan. Biarkan anak memilih antara dua tugas atau keputusan lainnya. Keputusan tersebut dapat membangun kepercayaan diri. 

Beauties, itu dia sederet hal yang tidak pernah dilakukan orang tua yang sukses besarkan anak bermental tangguh. Bagaimana menurutmu?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!