5 Film yang Membawa Pesan Pemberdayaan Perempuan di 2025

2. Rule Breakers

Rule Breakers, film pemberdayaan perempuan tentang tim robotika putri Afganistan yang melawan batas sosial dan politik/Foto: Dok. IMDb

Film Rule Breakers mengangkat kisah inspiratif Roya Mahboob, seorang visioner teknologi yang membentuk tim robotika putri pertama di Afganistan. Melalui film ini, kita akan melihat bagaimana para siswi yang tergabung dalam Afghan Dreamers menghadapi hambatan sosial, keterbatasan akses pendidikan, hingga kondisi politik yang tidak stabil.

Roya dan teman-temannya terus berjuang menembus batas yang selama ini dianggap mustahil bagi perempuan di Afganistan. Pertarungan Afghan Dreamers mendapatkan visa untuk berkompetisi di ajang robotika internasional menjadi salah satu sorotan paling emosional.

Film ini semakin menyentuh karena diangkat dari kisah nyata, memperlihatkan bahwa keberanian melampaui batas wilayah maupun budaya. Film ini juga menggambarkan realitas yang dihadapi oleh jutaan anak perempuan dan perempuan Afganistan yang hak-haknya atas pendidikan dan kebebasan dirampas di bawah pemerintahan Taliban.

3. Naari: The Women

Naari: The Women, film pemberdayaan perempuan tentang perjuangan keluar dari patriarki dan eksploitasi/Foto: Dok. IMDb

Naari: The Women menyajikan drama emosional tentang seorang perempuan muda yang tumbuh dalam keluarga patriarkal. Berusaha mencari kebebasan, ia melarikan diri bersama seorang pria yang ternyata memanfaatkan dan memperbudaknya.

Narasi film ini menyoroti sisi gelap relasi kuasa, ketika mimpi untuk merdeka justru berakhir pada belenggu baru yang jauh lebih berat.

Tak berhenti di situ, film ini memperlihatkan perjuangan sang tokoh utama dalam menghadapi stigma masyarakat dan tekanan terhadap status sosialnya. Ia harus mengambil keputusan besar demi masa depan putranya, sambil mempertanyakan kembali makna kebebasan dan harga diri.

4. Climbing for Life

Climbing for Life, film pemberdayaan perempuan tentang perjalanan Junko Tabei menaklukkan Gunung Everest/Foto: Dok. IMDb

Dalam Climbing for Life, kita diajak mengikuti perjalanan legendaris Junko Tabei, perempuan pertama yang mencapai puncak Everest pada tahun 1975. Film biografi ini memotret kegigihan Tabei sejak awal kariernya, ketika ia harus menghadapi komentar meremehkan karena dianggap tidak cocok berada di dunia pendakian yang didominasi pria.

Setiap tantangan yang ia hadapi terasa semakin berat seiring trauma keluarga yang membayanginya. Selain itu, Tabei juga mendirikan Women Climbers Club, yang anggotanya turut menaklukkan puncak tujuh gunung tertinggi di dunia lainnya.

Pendakian Tabei menuju Everest jadi pusat cerita yang bukan hanya menegangkan, tapi juga sangat menyentuh. Film ini merangkai keberanian, kerentanan, dan ketekunan menjadi satu perjalanan monumental.

5. A Normal Woman

A Normal Woman, film pemberdayaan perempuan tentang pergulatan batin dan identitas seorang istri di balik hidup yang tampak sempurna./Foto: Dok. IMDb

A Normal Woman menyajikan drama psikologis tentang seorang perempuan yang tampak hidup mapan sebagai istri pengusaha sukses, tapi perlahan mengalami gangguan fisik dan psikis misterius. Semakin jauh cerita berjalan, semakin terlihat bahwa tekanan sosial, standar kecantikan, dan rahasia masa lalu membentuk luka yang lama ia pendam.

Kondisi kesehatannya yang memburuk membawa kita untuk memahami pergulatan batinnya yang kompleks. Film ini tidak hanya menyentuh isu kesehatan mental perempuan, tapi juga membedah identitas dan ekspektasi yang dibebankan kepada perempuan.

Meski memiliki pesan berbeda, deretan film di atas tetap berpusat pada kekuatan perempuan dalam menghadapi dunia yang tidak selalu adil. Kira-kira, film mana yang menarik perhatian kamu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!