5 Cara Jitu Membangun Hati Lebih Kuat dan Nggak Gampang Baper
Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Sabtu, 21 Jun 2025 20:30 WIB

Ilustrasi mudah baper/Freepik: Drazen Zigic
Beauties, pernah nggak sih merasa hati kamu gampang banget tersentuh? Entah itu komentar teman, omongan pasangan, atau bahkan drama kecil di media sosial bisa langsung bikin suasana hati kamu berubah total. Kalau iya, berarti kamu termasuk orang yang mudah baper alias bawa perasaan.
Tapi tenang, Beauties, memiliki perasaan sensitif itu bukan hal yang buruk. Namun, kalau terlalu sering baper, hal itu bisa membuat kamu merasa lelah secara emosional. Makanya, penting banget buat melatih hati agar lebih kuat. Bagaimana cara melatih hati supaya nggak gampang baper? Simak!
1. Simpan Emosimu dalam
Ilustrasi menuliskan emotional journal/Freepik: freepik
Daripada curhat di media sosial yang kadang justru memperkeruh suasana, coba deh, mulai biasakan menulis jurnal emosional pribadi sebelum tidur. Ini bukan sekadar buku harian biasa, tapi tempat aman untuk menumpahkan semua perasaan tanpa takut dihakimi.
Dr. James Pennebaker, profesor psikologi dari University of Texas, melalui risetnya membuktikan bahwa menulis tentang emosi dapat membantu menurunkan stres, mengurangi rasa cemas, dan memperjelas pikiran. Dengan menuliskan semua yang kamu rasakan, kamu memberi ruang pada dirimu untuk memproses emosi tanpa perlu melampiaskannya langsung ke orang lain.
Hasilnya? Kamu jadi lebih tenang, lebih sadar, dan perlahan hati pun menjadi lebih kuat menghadapi hari-hari yang emosional.
2. Tonton Film Sedih dengan Sengaja (Tapi Fokusnya Bukan untuk Baper)
Ilustrasi menonton film sedih/Freepik: DC Studio
Menonton film sedih ternyata bisa jadi cara cerdas untuk memperkuat empati dan mengatur ulang emosi. Dr. Dacher Keltner, seorang profesor dari UC Berkeley, menjelaskan bahwa ketika kita melihat cerita yang menyentuh, kita merasakan koneksi emosional dengan karakter dan itu melatih empati, bukan membuat kita makin lemah. Bahkan, menurutnya, film sedih bisa memicu perasaan syukur karena kita jadi lebih menghargai kehidupan sendiri.
Jadi, sesekali menonton film yang menyayat hati itu bukan hal buruk, Beauties. Justru bisa menjadi sarana untuk menyadari bahwa emosi adalah hal yang wajar. Kuncinya adalah menyadari tujuan menontonnya: bukan untuk menambah drama hidup, tapi sebagai ruang refleksi dan latihan empati.
3. Lakukan 'Mental Rehearsal' saat Akan Bertemu Orang yang Berpotensi Bikin Baper
Ilustrasi mental rehearsal/Freepik: benzoix
Pernah grogi atau takut duluan sebelum ketemu seseorang yang biasa bikin kamu merasa nggak nyaman? Nah, kamu bisa coba teknik mental rehearsal, yaitu melatih pikiran menghadapi situasi sulit sebelum benar-benar terjadi.
Dr. Tara Swart, neuroscientist dari MIT, menyebut ini sebagai strategi yang biasa dipakai atlet profesional untuk menjaga performa dan fokus mereka tetap stabil.
Dengan membayangkan respons tenang dan dewasa saat menghadapi situasi yang bikin kamu baper, otakmu akan terbiasa memberi reaksi yang lebih kalem saat waktunya tiba. Jadi, kamu nggak akan mudah terpancing emosi atau terbawa perasaan secara berlebihan. Ini latihan yang simpel tapi powerful banget buat memperkuat mental.
4. Dengarkan Musik Klasik atau Ambient Sound Sebelum Tidur untuk Reset Emosi
Ilustrasi mendengarkan musik sebelum tidur/freepik: freepik
Musik nggak cuma buat hiburan, tapi juga bisa jadi terapi emosional. Dr. Daniel Levitin, ahli saraf sekaligus penulis buku This Is Your Brain on Music, menemukan bahwa mendengarkan musik instrumental seperti klasik atau ambient dapat menurunkan hormon stres dan membuat tubuh serta pikiran jadi lebih rileks. Khususnya jika dilakukan menjelang tidur, efeknya bisa membantu memperbaiki mood esok hari.
Kalau kamu merasa lelah karena terlalu banyak hal yang menguras perasaan sepanjang hari, coba matikan gadget, nyalakan musik lembut, dan nikmati momen menenangkan ini. Dalam jangka panjang, rutinitas ini bisa jadi cara ampuh untuk membentuk ketahanan emosional yang lebih kokoh, lho.
5. Biasakan Mengubah Perspektif lewat Teknik 'Temporal Distancing'
Ilustrasi temporal distancing/freepik: freepik
Salah satu alasan orang gampang baper adalah karena terlalu larut dalam momen saat ini tanpa melihat gambaran besarnya. Teknik temporal distancing atau melihat suatu situasi dari sudut pandang waktu di masa depan bisa jadi solusi.
Dr. Ethan Kross dari University of Michigan membuktikan bahwa ketika seseorang membayangkan bagaimana perasaannya terhadap masalah sekarang dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, intensitas emosinya cenderung turun drastis.
Misalnya, saat kamu merasa kesal karena omongan teman, tanyakan pada diri sendiri: “Apa aku masih akan peduli soal ini lima tahun lagi?” Pertanyaan ini akan membuat otakmu berpikir jernih dan memprioritaskan hal yang memang penting. Hasilnya, kamu jadi lebih tahan banting secara emosional dan nggak mudah larut dalam perasaan yang hanya sementara.
Tapi ingat, Beauties, membangun hati yang kuat itu butuh waktu dan latihan konsisten setiap hari. Yuk, terus belajar mengelola perasaan agar hidupmu makin bahagia dan penuh makna!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)