5 Cara Cerdas Mengelola Uang Pesangon, Hidup Tetap Tenang Setelah PHK
Tria Oktyana | Beautynesia
Minggu, 22 Jun 2025 20:00 WIB

Foto: Freepik.com/benzoix
PHK merupakan pengalaman yang berat, tapi uang pesangon bisa menjadi titik awal untuk menata hidup kembali. Sayangnya, banyak orang malah menggunakan dana ini dengan cara yang impulsif dan habis tidak bersisa dalam hitungan minggu.
Padahal, apabila dikelola dengan bijak, uang pesangon dapat menjadi penyelamat sementara sekaligus modal penting untuk memulai babak baru. Inilah 5 cara terbaik mengatur uang pesangon setelah PHK.
Penuhi Kebutuhan Hidup Esensial
Kelola Kebutuhan Hidup Esensial/Foto: Freepik.com/pressfoto
Prioritas utama dari uang pesangon adalah menjaga kelangsungan hidup. Gunakan dana ini untuk menutupi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, listrik, air, transportasi, dan kesehatan. Dengan begitu, kamu punya ruang bernapas sambil mencari pekerjaan baru tanpa harus terburu-buru mengambil keputusan yang tidak ideal.
Buat anggaran transisi yang lebih ramping dari biasanya. Kurangi pengeluaran yang bukan prioritas seperti langganan hiburan, belanja impulsif, atau ngopi-ngopi mahal. Semakin hemat kamu mengatur pengeluaran esensial, semakin lama pesangon bisa bertahan.
Lunasi atau Kelola Utang dengan Bijak
Kelola Utang dengan Bijak/Foto: Freepik/wavebreakmedia_micro
Kalau kamu punya utang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman pribadi, pertimbangkan untuk melunasinya sebagian atau seluruhnya. Ini bisa meringankan beban bulanan dan membuat kamu lebih tenang secara finansial selama masa tanpa penghasilan tetap.
Namun, jangan buru-buru menghabiskan semua pesangon hanya untuk melunasi utang. Prioritaskan dulu kebutuhan pokok, lalu evaluasi mana utang yang paling membebani. Jika memungkinkan coba negosiasikan cicilan ke lembaga keuangan.
Bangun Dana Darurat
Dana Darurat/Foto: Freepik/tirachardz
Jika belum punya dana darurat, inilah saatnya memulainya. Sisihkan sebagian dari pesangon untuk dana darurat yang idealnya mencakup 3–6 bulan biaya hidup. Dana ini bisa jadi penyelamat saat ada pengeluaran tak terduga atau jika pencarian kerja memakan waktu lebih lama dari perkiraan.
Pilih tempat penyimpanan yang aman dan mudah diakses seperti tabungan biasa atau e-wallet dengan bunga. Jangan taruh dana darurat di instrumen berisiko tinggi seperti saham atau crypto. Kamu butuh likuiditas, bukan spekulasi.
Investasi untuk Pengembangan Diri
Pengembangan Diri/Foto: Freepik.com/freepik
Menganggur bukan berarti berhenti berkembang. Gunakan sebagian pesangon untuk investasi non-finansial seperti kursus, pelatihan, atau sertifikasi baru yang bisa memperkuat posisi kamu di pasar kerja. Bahkan bisa juga jadi langkah awal untuk ganti karier.
Tak perlu langsung mahal mulai dari kelas online gratis atau berbayar murah pun bisa memberi dampak besar. Ingat, mengembangkan keterampilan baru bukan pengeluaran tapi investasi yang bisa membuahkan penghasilan jangka panjang.
Rintis Usaha Kecil atau Proyek Sampingan
Rintis Usaha /Foto: Freepik.com/Lifestylememory
Kalau kamu punya semangat kewirausahaan, uang pesangon dapat menjadi modal awal untuk membuka usaha kecil atau memulai proyek sampingan. Misalnya, jualan makanan rumahan, jasa freelance, atau bisnis online sesuai keahlianmu.
Tentu saja, tetap berhati-hatilah. Jangan langsung menghabiskan semua pesangon untuk ide usaha tanpa perencanaan. Mulailah dari yang kecil, uji pasarnya, dan lihat potensinya. Kadang, peluang terbaik muncul justru di saat kamu sedang mencari arah baru dalam hidup.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)