5 Alasan Mengapa Seseorang Tidak Boleh Jadi People Pleaser, Menurut Ilmu Psikologi

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Minggu, 20 Apr 2025 20:30 WIB
5 Alasan Mengapa Seseorang Tidak Boleh Jadi People Pleaser, Menurut Ilmu Psikologi
Ini alasan mengapa kamu tidak boleh jadi people pleaser/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi mendengar istilah "people pleaser" atau mungkin kamu juga termasuk orang people pleaser?

People pleaser sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Biasanya sikap ini timbul agar disukai banyak orang, menghindari konflik, atau merasa takut mengecewakan orang lain. 

Sikap people pleaser ini tentu saja tidak baik dan dapat merugikan diri sendiri, termasuk kesehatan mental. Nah, melansir dari Times of India, berikut beberapa alasan mengapa kamu tidak boleh jadi people pleaser. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Mudah Dimanipulasi

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Jika kamu selalu berusaha menyenangkan orang lain hanya karena untuk menghindari konflik atau mendapatkan persetujuan, maka kamu bisa saja dimanfaatkan oleh orang lain, Beauties. Pasalnya, people pleaser sering kali menjadi sasaran para manipulator, dikarenakan mereka jarang berkata tidak, membela diri, atau mempertanyakan perilaku tidak adil yang diterima. 

Menurut ilmu psikologi, keinginan kuat untuk disukai dapat mengalahkan kemampuan seseorang untuk mengenali tanda bahaya atau pola yang tidak sehat. Dimana kebaikanmu pun akan dieksploitasi. 

Karena itu Beauties, lindungilah batasanmu dengan berani berkata "tidak" pada hal yang tidak kamu inginkan. Ini adalah bentuk harga diri untuk melindungimu dari hal-hal yang merugikan diri sendiri. 

2. Hilangnya Identitas Pribadi

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/drobotdean

Selalu berusaha menyenangkan dan memenuhi harapan orang lain secara terus-menerus, bisa membuatmu kehilangan jati diri. Terlalu menyenangkan orang lain dapat menyebabkan kaburnya rasa identitas, dimana seseorang tidak tahu lagi apa yang diinginkan atau yang dihargai. 

Demi menghindari konflik atau penolakan, kamu tidak lagi membentuk opini berdasarkan keyakinan diri, tapi malah mengadopsi preferensi orang lain. Lama kelamaan, hal ini bisa melemahkan harga dirimu, Beauties. Karena itu, jangan selalu hidup untuk orang lain, tapi pikirkan dirimu juga. 

3. Kesulitan dalam Membangun Hubungan yang Tulus

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/karlyukav

Ketika kamu lebih sering menyenangkan orang lain daripada dirimu sendiri, maka kamu pun akan lebih sering mengatakan apa yang diinginkan orang lain dan menyembunyikan pikiran atau perasaanmu.

Meski tampak baik, tapi kamu seperti membangun hubungan berdasarkan kepura-puraan. Hal ini dapat menciptakan jarak emosional, karena orang lain tidak pernah mengenal dirimu yang sebenarnya. Padahal menurut ilmu psikologi, kerentanan dan kejujuran adalah kunci keintiman. Karena itu Beauties, berhentilah jadi people pleaser, agar kamu dapat memberi orang lain kesempatan untuk mencintai kamu apa adanya. 

4. Mempengaruhi Kesehatan Mental

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepik

Sikap people pleaser juga diam-diam bisa menggerogoti kesehatan mental dan emosional seseorang. Karena terus-menerus memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan sendiri dapat dapat menyebabkan kelelahan, kebencian, dan hilangnya identitas diri. 

Sementara itu menurut ilmu psikologi, mencoba untuk menyenangkan semua orang dapat membuatmu tidak bahagia. Karena itu, tetapkanlah batasan yang sehat untuk diri sendiri.

5. Merendahkan Harga Diri

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sikap people pleaser dapat melemahkan harga dirimu. Karena kamu selalu berkeyakinan bahwa nilaimu bergantung pada persetujuan orang lain. Oleh sebab itu, kamu pun selalu membutuhkan validasi dari orang lain agar bisa merasa senang dengan diri sendiri. 

Sementara itu, psikolog mengingatkan bahwa lama kelamaan hal tersebut dapat merendahkan harga diri. Semakin kamu mencari validasi di luar dirimu, maka kamu pun semakin tidak percaya diri terhadap keputusan dan nilai sendiri. Sadarilah Beauties, bahwa kepercayaan diri yang sesungguhnya datang dari penerimaan diri, bukan dari persetujuan orang lain. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES