4 Tips Berkebun ala Hidroponik Bagi Pemula dan Pemilik Lahan Terbatas

Della Oktivia Armitha | Beautynesia
Sabtu, 01 Nov 2025 09:00 WIB
4 Tips Berkebun ala Hidroponik Bagi Pemula dan Pemilik Lahan Terbatas
Berkebun Hidroponik/Foto: freepik.com

Berkebun  menjadi tren hobi baru beberapa waktu terakhir. Selain mempercantik halaman, berkebun juga dapat membantu terjaganya kesehatan tubuh, karena kegiatan yang dilakukan saat berkebun, mulai dari mempersiapkan lahan hingga memanen hasil kebun, semuanya membutuhkan kekuatan fisik.

Sayangnya, tidak semua orang punya lahan yang luas untuk mulai berkebun. Namun, jangan khawatir, Beauties. Kamu bisa gunakan teknik hidroponik untuk mulai berkebun, jika memiliki lahan terbatas.

Buat kamu para pemula, berikut Beautynesia bagikan beberapa tips untuk mulai berkebun dengan hidroponik.

Memilih Jenis Hidroponik

Memilih Jenis Hidroponik/Foto: freepik.com/fanjianhua

Sesuai namanya, istilah hidroponik merujuk pada teknik menanam dengan air sebagai media tumbuh. Bukan sekedar air biasa, media tumbuh hidroponik merupakan air yang telah dicampur dengan laruran nutrisi untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Untuk memulai teknik berkebun satu ini, kamu perlu memahami beberapa jenisnya. Pertama, ada hidroponik jenis Wick System (Sistem sumbu), jenis ini cukup sederhana dan mudah diterapkan oleh pemula. Pasalnya, jenis ini tidak memerlukan pompa untuk mengatur air nutrisi, kamu hanya perlu wadah air nutrisi dan kain flanel.

Kedua, ada sistem Water Culture atau rakit apung. Berdasarkan jenis ini, tanaman akan berada pada rakit yang terbuat dari styrofoam dan mengapung di atas larutan nutrisi. Jenis ini disarankan untuk hidroponik rumahan dengan jenis tanaman berupa sayur.

Ketiga, ada sistem NFT (Nutrient Film Technique), yang memerlukan pompa air. Pada teknik ini, larutan nutrisi disebut sebagai film, karena larutan dipompa sehingga mengalir tipis di wadah yang telah disediakan. Teknik ini disarankan untuk produsen sayur berskala besar, karena pertumbuhan tanaman berlangsung lebih cepat.

Keempat, ada DFT (Deep Flow Technique), yang tidak berbeda jauh dari NFT. Namun bedanya, larutan pada teknik ini dibiarkan menggenang setinggi 4-5 cm dan tetap membutuhkan pompa untuk mengatur air. Meski begitu, DFT tetap aman walaupun listrik padam dan nutrisi yang tersedia lebih stabil.

Persiapan Alat dan Bahan

Persiapan Alat dan Bahan/Foto: freepik.com/wirestock

Setelah menentukan ingin memulai teknik hidroponik jenis apa, kamu bisa mulai dengan menyiapkan alat dan bahan. Karena pemula, kamu bisa mulai dengan jenis Wick System. Alat dan bahan yang bisa dipersiapkan, mulai dari wadah nutrisi air, kain flanel dan rockwool, larutan nutrisi, hingga benih tanaman.

Selanjutnya, pilihlah tempat untuk meletakkan hidroponik. Jika ingin diluar ruangan, pastikan kamu memilih tempat yang dapat disinari matahari langsung, setidaknya 3-6 jam perhari, khususnya matahari di pagi hari.

Namun, jika ingin meletakkan hidroponik di dalam ruangan, kamu bisa persiapkan lampu grow light. Lampu ini termasuk jenis LED yang dirancang khusus untuk tanaman, karena memiliki manfaat yang sama seperti sinar matahari.

Jangan lupa pilih benih tanaman yang mudah dirawat. Biasanya, hidroponik biasa menggunakan tanaman berupa sayuran dengan umur pendek. Beberapa contohnya, sawi, selada, bayam dan kangkung.

Persiapan Media Tanam

Persiapan Media Tanam/Foto: freepik.com/prostooleh

Jika alat dan bahan semua sudah siap, kamu bisa mulai dengan persiapkan media tanam. Caranya mulai dari persiapkan rockwool, yakni media tanam berupa serat mineral yang biasa digunakan dalam hidroponik.

Kemudian, rockwool dibasahi dan dipotong dadu. Buatlah lubang pada rockwool dan letakkan benih tanaman pada setiap lubang. Simpan di wadah kering dan tempat gelap beberapa hari, sampai benih berkecambah.

Jika berkecambah, pindahkan wadah rockwool di tempat yang terkena sinar matahari. Apabila tanaman telah memiliki 2-3 daun sejati atau kurang lebih berusia 7 hari, benih bisa dipindahkan ke sistem hidroponik.

Transplantasi Tanaman

Transplantasi Tanaman/Foto: freepik.com/jcomp

Pemindahan benih ke sistem hidroponik, tentunya dimulai dengan mempersiapkan larutan nutrisi di wadah khusus.

Kamu bisa gunakan wadah plastik yang agak lebar, botol plastik, ataupun styrofoam. Lalu, isi air di wadah tersebut dan campurkan dengan larutan nutrisi, berupa larutan AB Mix dengan takaran sesuai petunjuk di kemasannya.

Selanjutnya, siapkan kain flanel dan potong memanjang berukuran 5x2 cm. Siapkan pula wadah berupa gelas plastik. Kemudian, bagian bawah wadah dilubangi di kedua sisi, lalu kain flanel yang telah dipotong diletakkan di gelas plastik dengan cara memasukkannya lewat dua lubang di dasar gelas.

Biarkan bagian kain flanel menjuntai. Rockwool yang telah berisi benih tanaman diletakkan pula di atas kain flanel pada wadah gelas plastik. Lalu, letakkan gelas plastik pada lubang yang telah disediakan di wadah larutan nutrisi.

Jika telah selesai, selanjutnya kamu hanya perlu melakukan perawatan rutin. Caranya, memantau nutrisi air dengan bantuan alat ukur TDS/EC meter. Jika diperlukan, kamu bisa menambah air dan nutrisi.

Kemudian, setiap 1-2 minggu, ganti total air dan larutan. Tujuannya tentu saja untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang diserap tanaman. Pastikan juga tanamanmu mendapat cahaya yang cukup dan amati pula hama dan penyakit yang menyerang setiap tanaman.

Itu dia beberapa tips yang bisa kamu praktikkan untuk memulai berkebun dengan teknik hidroponik. Kira-kira, kamu tertarik untuk menjalani hobi satu ini, Beauties?

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE