4 Cara Sederhana Membuat Harapan yang Realistis di Tahun Baru
Setiap kali pergantian tahun tiba, kita sering merasa bersemangat untuk membuat daftar panjang resolusi, mulai dari ingin hidup lebih sehat, menabung lebih banyak, sampai mengejar impian yang sempat tertunda.
Namun, di balik semangat itu, banyak perempuan yang tanpa sadar menetapkan harapan yang terlalu tinggi, hingga akhirnya merasa kecewa ketika tidak semuanya bisa tercapai. Padahal, kunci agar tahun baru terasa lebih bermakna bukan terletak pada seberapa besar harapan yang dibuat, tetapi seberapa realistis kamu bisa menetapkannya dan menikmatinya langkah demi langkah.
Banyak yang salah paham bahwa harapan realistis berarti menurunkan mimpi atau pasrah dengan keadaan. Padahal, realistis berarti kamu tahu batas energimu, mengenali kemampuanmu, dan memahami ritme hidupmu sendiri.
Nah, untuk mengurangi rasa cemas di akhir tahun, berikut beberapa cara untuk membuat harapan yang realistis di tahun baru, seperti yang dilansir dari Newark Behavioral Health berikut ini.
1. Jangan Berharap Terlalu Banyak
Jangan Berharap Terlalu Banyak/Foto: Pexels.com/ Pavel Danilyuk
Salah satu alasan kenapa jangan banyak berharap, itu masuk akal adalah karena hidup sering berjalan di luar kendali kita. Kamu boleh merencanakan suatu hal dengan matang, tapi pada akhirnya ada faktor eksternal yang mungkin muncul dan mengubah keadaan.
Dengan memahami hal ini sejak awal, kamu bisa membuat harapan yang lebih fleksibel, harapan yang bisa menyesuaikan ritme hidup, bukan yang membuatmu merasa gagal hanya karena sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Ini bukan berarti kamu pesimis, tapi kamu realistis dan tidak memaksa diri untuk mengatur semua aspek hidup.
Berharap terlalu banyak sering membuatmu lupa menghargai langkah-langkah kecil yang sudah kamu capai. Padahal, rasa syukur adalah bahan bakar terbaik untuk terus melangkah. Setiap kemajuan sekecil apa pun patut dirayakan, bahkan sekadar berhasil melewati hari yang berat dengan hati yang tetap tenang pun sudah termasuk kemenangan.
2. Tetapkan Tengat Waktu yang Wajar
Tetapkan Tengat Waktu yang Wajar/Foto: Pexels.com/ Karola G
Di era serba cepat seperti sekarang, kita sering terjebak dalam pola pikir bahwa yang cepat berarti hebat. Padahal, tidak semua hal bisa dikejar dengan tempo kilat, apalagi jika menyangkut pertumbuhan diri.
Ketika kamu menetapkan resolusi, cobalah untuk tidak memaksakan diri mengikuti kecepatan orang lain. Hanya karena temanmu bisa membuka usaha dalam waktu tiga bulan, bukan berarti kamu juga harus melakukannya dalam waktu yang sama. Setiap orang punya ritme dan titik berangkat yang berbeda.
Dengan tenggat waktu yang wajar, kamu bisa benar-benar menikmati perjalanan menuju perubahan. Setiap langkah kecil yang berhasil kamu lewati patut dirayakan, bukan karena hasilnya sempurna, tapi karena kamu tetap konsisten. Perasaan bangga inilah yang akan membuatmu semakin percaya diri untuk terus maju tanpa tekanan berlebihan.
3. Tetapkan Batasan
Tetapkan Batasan/Foto: Pexels.com/ Jonathan Borba
Salah satu jebakan paling umum di awal tahun adalah ingin memperbaiki semua hal dalam waktu bersamaan. Kamu ingin sukses di pekerjaan, punya waktu untuk keluarga, menjaga kesehatan, dan tetap aktif bersosialisasi. Padahal, energi manusia ada batasnya.
Menetapkan batasan berarti berani mengakui bahwa kamu tidak bisa ada di semua tempat sekaligus. Kamu boleh punya banyak mimpi, tapi perlu menentukan prioritas. Fokus pada beberapa hal yang benar-benar penting akan membuat perjalananmu terasa lebih ringan dan realistis.
4. Manjakan Dirimu
Manjakan Dirimu/Foto: Pexels.com/ Vlada Karpovich
Banyak orang berpikir bahwa memanjakan diri sama dengan bersikap malas atau tidak produktif, padahal justru sebaliknya. Memberi waktu untuk diri sendiri adalah bentuk penghargaan terhadap kerja kerasmu.
Kamu sudah melewati banyak hal di tahun sebelumnya, dari tantangan karier, urusan keluarga, hingga perjuangan menjaga kesehatan mental. Jadi, wajar kalau kamu butuh waktu untuk mengisi ulang tenaga. Saat kamu belajar memberi jeda, kamu juga sedang belajar mencintai proses, bukan hanya hasil.
Memanjakan diri tidak harus selalu berarti pergi liburan mahal atau membeli barang mewah. Kadang, sesederhana menikmati kopi di pagi hari tanpa terburu-buru, membaca buku favorit, atau menonton serial kesukaan sudah cukup untuk membuat hati terasa hangat. Luangkan waktu untuk hal-hal kecil yang memberi rasa tenang dan bahagia. Karena saat kamu merasa baik, kamu juga akan punya energi positif untuk mengejar hal-hal besar.
Pada akhirnya, tahun baru bukan tentang menjadi orang yang sepenuhnya baru, tapi tentang menjadi versi dirimu yang lebih sadar dan lebih lembut pada diri sendiri. Harapan yang realistis bukan berarti kamu berhenti bermimpi, tapi kamu tahu kapan harus melangkah, kapan perlu beristirahat, dan kapan cukup berkata, “Aku sudah berusaha.”
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!