4 Cara Mendidik Anak Supaya Nggak Jadi Pelaku Bullying, Ajarkan Menghargai Orang Lain
Bagi orang tua, mendengar anak menjadi korban bully tentu bikin kaget, sedih, bahkan marah. Perasaan yang sama juga bisa muncul saat mengetahui anaknya sendiri ikut merundung teman sekelas.
Namun bukan berarti perilaku anak tersebut tidak bisa dihindari. Supaya anak nggak berkembang menjadi pelaku bully, orang tua bisa mencoba beberapa cara berikut ini. Yuk, simak!
Anggap Serius Perilaku Bully
Hal pertama yang penting adalah menganggap perundungan itu serius. Anak perlu tahu kalau orang tua nggak akan diam saja kalau dia atau orang lain merundung teman. Buat aturan jelas soal bullying dan pastikan konsisten menjalankannya.
Saat memberi hukuman, pastikan itu berarti dan terasa nyata buat anak. Contohnya, kalau anak merundung lewat chat, email, atau media sosial, orang tua bisa mencabut akses ke telepon atau komputer untuk sementara. Kalau anak agresif di rumah, misalnya sama saudara, hentikan perilaku itu langsung.
Ajari Anak Bersikap Baik dan Menghargai Orang Lain
Cara mencegah anak menjadi pelaku bullying/Foto: pexels.com/Mikhail Nilov
Anak perlu belajar menghargai orang lain dan bersikap baik sejak dini. Jelaskan kalau mengejek atau merendahkan orang karena perbedaan. Entah itu ras, agama, penampilan, kemampuan, gender, atau status ekonomi, itu salah.
Salah satu cara yang efektif adalah menanamkan empati, supaya anak bisa merasakan bagaimana rasanya berada di posisi orang lain. Misalnya, orang tua bisa ajak anak ikut kegiatan komunitas atau kegiatan sosial sehingga dia bisa berinteraksi dengan teman-teman yang berbeda dan belajar menghargai perbedaan secara langsung.
Cari Tahu Pergaulan Anak dan Teman-Temannya
Untuk mencegah anak menjadi tukang bully, penting untuk memahami lingkungan sosialnya/Foto: pexels.com/RDNE Stock project
Untuk mencegah anak menjadi pelaku bully, penting untuk memahami lingkungan sosialnya. Cari tahu teman-temannya, hubungan di sekolah, dan tekanan yang mereka hadapi.
Ngobrol dengan orang tua teman, guru, atau konselor bisa memberi gambaran lebih jelas tentang pergaulan dan potensi bullying. Ajak juga anak bicara tentang teman dan tekanan sosial yang dirasakannya, serta libatkan mereka dalam kegiatan di luar sekolah agar bisa bertemu teman baru dan membangun persahabatan positif.
Dukung Anak untuk Berperilaku Baik
Berikan dukungan pada anak saat ia berperilaku baik/Foto: pexels.com/RDNE Stock project
Alih-alih fokus pada hukuman saat anak berbuat salah, beri perhatian pada perilaku baiknya. Saat anak menangani masalah dengan cara positif, misalnya berbagi, menunggu giliran, atau menenangkan diri, puji dan beri apresiasi.
Pujian dan perhatian seperti ini lebih ampuh membentuk kebiasaan baik daripada hanya menghukum ketika mereka salah. Dengan begitu, anak belajar bahwa bersikap baik dan positif itu dihargai, dan secara perlahan mereka akan lebih sering memilih perilaku yang tepat dibanding bullying atau agresi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Â