3 Kegiatan yang Jadi Favorit Banyak Orang, tapi Justru Mengganggu bagi Orang Cerdas

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Jumat, 28 Nov 2025 21:30 WIB
3 Kegiatan yang Jadi Favorit Banyak Orang, tapi Justru Mengganggu bagi Orang Cerdas
Beberapa aktivitas yang mengganggu bagi orang cerdas justru jadi favorit bagi banyak orang/Foto: Freepik

Meskipun banyak orang mengagumi kecerdasan dan ingin memiliki keistimewaan itu, kehidupan orang pintar sebenarnya jauh dari kata spesial. Mereka sering terjebak dalam kebiasaan overthinking, mencari hal-hal yang menantang dan kompleks, serta mengandalkan hubungan mendalam untuk mengisi “baterai sosial” mereka. Bahkan dalam hal merawat diri dan bersantai, orang pintar memiliki rutinitas unik yang sering kali berfokus pada stimulasi mental.

Tidak mengherankan jika hal-hal yang dianggap menenangkan oleh kebanyakan orang justru bisa terasa seperti aktivitas yang mengganggu dan melelahkan bagi orang cerdas karena lebih bersifat pelarian daripada pemenuhan kompleksitas yang mereka cari.

Di artikel yang dilansir dari Your Tango ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana kebiasaan dan cara berpikir orang pintar membedakan mereka dari kebanyakan orang.

Menonton Hiburan yang Tidak Membuat Berkembang

Orang cerdas cenderung memilih menghabiskan waktu sendiri dengan cara yang produktif. Mereka menikmati kesendirian tanpa harus terjebak dalam hiburan pasif. Bagi mereka, kebiasaan aktif jauh lebih menenangkan daripada sekadar mencari pelarian.
Orang cerdas tahu bahwa kenyamanan sesaat tak selalu membawa ketenangan jangka panjang/Foto: Unsplash/CRYSTALWEED cannabis

Menurut studi dari British Journal of Psychology, banyak orang cerdas menghargai dan menikmati kesendiriannya. Namun, alih-alih menghabiskan waktu tersebut secara pasif, mereka mengisinya dengan hobi, perawatan diri, dan kebiasaan sehat yang jauh berbeda dari kebiasaan banyak orang.

Alih-alih melarikan diri dari stres melalui hiburan yang tidak membuat berkembang atau kebiasaan doomscrolling, mereka memilih cara yang lebih aktif untuk menenangkan diri, seperti berolahraga, bersosialisasi dengan teman, dan menyalurkan minat kreatif. Meskipun hiburan semacam itu bisa terasa menenangkan bagi sebagian orang, orang cerdas memahami bahwa kesejahteraan sejati datang dari kebiasaan yang aktif dan memiliki tujuan, alih-alih rutinitas yang mendistraksi seperti itu.

Mengeluh

Orang cerdas tidak terbiasa menjadikan mengeluh sebagai pelarian dari tekanan hidup/Foto: Freepik/katemangostar

Mengeluh mungkin terasa menyenangkan bagi sebagian orang karena memberi pelepasan emosional seketika, tetapi penelitian—salah satunya dari International Journal of Social Psychiatry—menunjukkan bahwa kebiasaan ini justru berdampak negatif bagi kesehatan mental dalam jangka panjang. Menghabiskan waktu untuk mengeluh dapat menimbulkan pola pikir negatif dan meningkatkan stres serta kecemasan dalam hubungan sosial.

Inilah alasan mengapa kegiatan yang terasa menenangkan bagi orang biasa ini sering kali tidak dapat diterima oleh orang cerdas. Individu cerdas mungkin kadang meluapkan keluhan, tetapi hal itu tidak menjadi kebiasaan rutin tanpa adanya tindakan nyata di belakangnya.

Menurut penelitian dari Psychological Science, disiplin diri menjadi indikator kesuksesan yang sejati selain kecerdasan. Maka dari itu, ketika seorang individu cerdas mengeluh, biasanya mereka segera melakukan perubahan yang mampu menenangkan diri dan mengurangi stres.

Menghabiskan Waktu di Tengah Keramaian

Suasana ramai dan pesta meriah kerap menjadi rutinitas yang mendistraksi bagi mereka yang berpikiran tajam/Foto: Freepik/DC Studio

Bagi banyak orang, pergi ke pesta atau berkumpul di keramaian terasa menyenangkan. Namun, bagi orang-orang cerdas, suasana seperti itu justru melelahkan dan tidak menarik. Menurut penelitian British Journal of Psychology, orang yang cerdas lebih memilih memiliki lingkaran sosial kecil dan beberapa teman dekat karena mereka sengaja meluangkan waktu untuk membangun hubungan yang bermakna.

Pesta, obrolan ringan, atau interaksi dengan orang asing tidak memberikan kepuasan atau ketenangan bagi mereka. Bahkan kebiasaan yang dianggap pelarian dari stres justru mengganggu kemampuan mereka dalam mengatur emosi dan menjaga kesadaran diri. Jenn Granneman, pakar introvert, menjelaskan bahwa makin tinggi IQ seseorang, makin sensitif dan sadar secara sosial mereka, sehingga berada di tengah keramaian atau ruangan penuh orang asing menjadi pengalaman yang melelahkan dan sulit dinikmati.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE