3 Kalimat yang Diam-Diam Menunjukkan Kamu Minder Soal Kecerdasanmu
Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Selasa, 15 Jul 2025 14:30 WIB

3 Kalimat yang Diam-Diam Menunjukkan Kamu Minder Soal Kecerdasanmu/Foto: Freepik
Tak banyak yang menyadari bahwa manusia cenderung pandai menyembunyikan rasa minder—terutama soal kecerdasan. Kita takut dinilai bodoh, takut pendapat kita diremehkan, atau lebih parahnya, takut terlihat “tidak cukup pintar” dibanding orang lain.
Sayangnya, kita sering tanpa sadar mengucapkan kalimat yang justru memperlihatkan keraguan kita pada kemampuan intelektual kita sendiri. Kalimat-kalimat ini umumnya terdengar biasa saja, tetapi diam-diam merupakan tanda insecure.
Dilansir dari Your Tango, ada 3 kalimat tanda minder yang sering kali diucapkan oleh orang yang sebenarnya sedang merasa ragu dengan kecerdasannya sendiri!
“Yah, Itu Hanya Pendapatmu Saja”
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik/zinkevych |
Kalimat orang minder ini sering dipakai untuk menghentikan pembicaraan ketika seseorang merasa ragu menghadapi argumen lawan bicaranya. Mereka menggunakan ungkapan ini sebagai pelindung emosional dan menyembunyikan ketidakpercayaan diri mereka serta berusaha mengambil alih situasi karena merasa lawan bicaranya lebih unggul secara intelektual.
Dengan menyebut intelektualitas orang lain sebagai “hanya pendapat”, sebenarnya mereka sedang merendahkan apa yang telah disampaikan oleh orang lain. Padahal niat lawan bicara bukan untuk menang atau kalah, tetapi sekadar menyampaikan pandangan yang berbeda. Namun, si pengucap merasa berada di posisi yang “harus benar” sehingga tak menyadari bahwa diskusi itu bukanlah perlombaan pengetahuan, melainkan dialog antara dua individu yang melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda.
“Aku Baru Saja Mau Mengatakannya!”
Ilustrasi/Foto: Freepik
Ini adalah ungkapan yang menarik karena sering muncul sebagai respons defensif saat seseorang merasa idenya sudah didahului. Dengan mengatakannya, mereka seolah mencoba mempertahankan reputasi intelektualnya karena takut dianggap kurang cerdas jika tidak angkat bicara.
Orang yang mengucapkan ini sering merasa seperti tertinggal dari lingkaran orang-orang dengan pemikiran cerdas yang melontarkan idenya terlebih dahulu. Ungkapan semacam ini juga mencerminkan tekanan batin yang membuat orang merasa harus selalu tampil pintar.
“Aku Lebih Suka Bertindak daripada Berpikir”
Ilustrasi/Foto: Freepik/katemangostar
Kalimat ini menegaskan bahwa pembicaranya memang orang yang lebih suka langsung bekerja dibandingkan menganalisis. Sikap ini awalnya terlihat positif serta menandakan semangat dan etos kerja yang kuat. Namun, bisa juga mengisyaratkan kekurangan aspek intelektual karena mereka seolah menghindar dari proses berpikir mendalam.
Padahal, dalam kenyataannya, setiap orang adalah pelaku sekaligus pemikir karena dua hal ini tidak bisa dipisahkan secara mutlak. Makin cepat seseorang menyadari bahwa kedua hal itu saling melengkapi, makin besar rasa percaya diri mereka. Hal ini juga akan membuat mereka berhenti meremehkan orang lain hanya karena lebih memilih berpikir daripada langsung bertindak.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)