10 Peralatan Dapur yang Harus Segera Dibuang, Jangan Disimpan!
Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Sabtu, 19 Jul 2025 12:00 WIB

10 Peralatan Dapur yang Harus Segera Dibuang, Jangan Disimpan!/Foto: Freepik/shurkin_son
Dapur yang bersih bukan hanya estetik, tetapi juga krusial untuk kesehatan keluarga. Di sinilah berbagai bahan makanan diolah dan setiap sudutnya bisa menjadi sumber bakteri jika tidak dirawat dengan baik.
Sayangnya, banyak orang belum menyadari bahwa dapur yang tampak rapi belum tentu higienis. Nah, jika kamu sering merasa kewalahan membersihkan dapur atau bingung mulai dari mana untuk menata peralatan, tenang saja. Dilansir dari Readers Digest, ada tips-tips praktis yang mudah diterapkan untuk membersihkan dan menata dapur, termasuk tentang peralatan dapur mana saja yang harus segera dibuang alih-alih disimpan!
Bahan Makanan Pokok yang Hampir Kedaluwarsa
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Jika kamu punya tepung, kacang-kacangan, gula, atau minyak masak yang sudah tersimpan lebih dari setahun, sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Cek semua kemasan—baik itu kotak, kaleng, botol, atau toples—dan perhatikan kapan semua bahan masak kedaluwarsa. Kalau ada yang sudah lewat masa pakainya, buang saja, atau sumbangkan ke bank makanan jika masih layak dan kamu tidak akan menggunakannya sebelum masa simpannya habis.
Jangan lupa, rempah-rempah juga bisa kehilangan aroma dan khasiatnya meskipun belum tentu ada tanggal kedaluwarsanya di label. Untuk mengetesnya, cukup cubit sedikit dan cium aromanya. Kalau tidak tercium wangi khas rempah tersebut, lebih baik segera dibuang.
Saat kamu membeli bahan pokok baru, gunakan spidol permanen untuk menuliskan tanggal pembeliannya. Ini membantumu mengontrol masa simpan bahan makanan yang ada di dapurmu. Supaya lebih rapi dan mudah diakses, letakkan stok baru di bagian belakang dan susun semua kemasan dengan label menghadap ke depan.
Peralatan Dapur yang Rusak
Ilustrasi/Foto: Freepik
Peralatan dapur rusak sebaiknya segera disingkirkan. Retakan dan celah kecil yang muncul seiring usia membuat peralatan ini sulit dibersihkan secara menyeluruh, bahkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Cobalah periksa laci dapurmu, lalu sortir dan daur ulang semua peralatan yang bentuknya sudah tidak layak, seperti yang meleleh, terkelupas, bengkok, bernoda permanen, berkarat, pecah, atau retak.
Untuk menjaga kerapian, letakkan alat-alat yang sering digunakan di dalam wadah khusus di atas meja dapur. Namun, jangan terlalu memenuhi wadah tersebut agar dapur tidak tampak semrawut.
Sementara itu, alat-alat yang jarang dipakai seperti tusuk sate, spatula ikan, dan penghancur kentang sebaiknya disimpan di dalam laci. Akan lebih baik lagi jika lacinya dilengkapi pembatas agar lebih tertata rapi dan mudah dicari saat dibutuhkan.
Kondimen yang Kedaluwarsa
Ilustrasi/Foto: Freepik
Kita biasanya cenderung cepat sekali membuang buah atau makanan yang terlihat busuk, seperti stroberi berjamur di dalam kulkas. Namun, tanpa sadar kita justru mengabaikan bumbu-bumbu yang tersimpan di pintu kulkas—padahal bisa jadi sudah lama kedaluawarsa. Karena letaknya yang kurang mencolok, bumbu seperti saus rendaman, saus tartar, atau saus tomat sering terlupakan.
Oleh karena itu, sempatkan waktu untuk mengecek ulang semua bumbu yang ada, memperhatikan tanggal kedaluwarsa, dan memikirkan apakah kamu benar-benar akan menghabiskannya. Jika sudah lewat masa pakainya atau tidak akan dipakai lagi, sebaiknya buang isinya terlebih dahulu sebelum mendaur ulang kemasannya.
Wadah Plastik dengan Tutup yang Tidak Cocok
Ilustrasi/Foto: Freepik/Mateus Andre
Salah satu penyebab kekacauan yang paling sering terjadi di dapur adalah tumpukan wadah plastik penyimpanan makanan yang tidak serasi. Kadang kita bingung mencari tutup yang cocok, atau merasa frustasi karena lemari tempat menyimpan wadah-wadah itu selalu berantakan sekeras apa pun kita mencoba merapikannya. Masalah utamanya sebenarnya sederhana, yakni kita terlalu banyak menyimpan wadah.
Solusinya adalah mulai memilah wadah-wadah tersebut berdasarkan ukuran, lalu singkirkan yang sudah tidak bisa digunakan. Wadah tanpa tutup yang cocok, yang tututpnya tidak bisa rapat, atau yang sudah terlalu rusak—baik karena noda, goresan, atau bentuknya yang menggelembung—sebaiknya dibuang saja.
Namun, jika kamu ingin memanfaatkannya kembali, wadah kecil tanpa tutup bisa dijadikan tempat penyimpanan di dalam laci, sedangkan wadah yang lebih besar dapat dijadikan alat untuk menampung barang-barang kerajinan tangan atau perkakas di bengkel rumah.
Terlalu Banyak Peralatan Makan
Ilustrasi/Foto: Freepik/bublikhaus
Banyak orang tanpa sadar menumpuk piring, mangkuk, dan cangkir lebih dari yang sebenarnya dibutuhkan. Padahal, kebiasaan ini justru membuat ruang penyimpanan di dapur jadi tidak maksimal. Langkah pertama untuk merapikannya adalah dengan menyortir peralatan makan yang sudah rusak, seperti yang retak atau terkelupas, karena selain bisa melukai tangan, barang-barang ini juga sulit dibersihkan dengan baik.
Selain itu, kamu juga sebaiknya hanya menyimpan peralatan makan sesuai jumlah yang biasa dibutuhkan sehari-hari dan meletakkanya di lemari atau laci yang paling mudah dijangkau. Sementara itu, peralatan makan yang jarang dipakai, misalnya untuk menjamu tamu, sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terlalu mudah diakses. Kamu juga bisa berkreasi dengan gelas kenang-kenangan atau cangkir favorit yang sudah jarang dipakai dengan menjadikannya sebagai vas bunga, tempat pensil, atau wadah cantik di meja rias.
Wajan Anti Lengket yang Terkelupas
Ilustrasi/Foto: Freepik/Drazen Zigic
Ketika permukaan panci atau wajan anti lengket terkelupas, maka peralatan tersebut tidak lagi aman digunakan. Panci dengan pegangan yang goyang dan tidak bisa diperbaiki juga lebih baik didaur ulang saja. Bahkan, loyang bundt yang hanya pernah dipakai sekali pun bisa kamu singkirkan dari dapur.
Daripada menumpuk peralatan masak yang tak terpakai, ada baiknya kamu menyumbangkan peralatan yang masih dalam keadaan baik untuk orang lain. Untuk peralatan yang tetap kamu simpan, usahakan menyusunnya secara efisien agar dapurmu terasa lebih rapi dan fungsional. Terakhir, memilih jenis panci dan wajan yang sehat dan aman sangat penting demi menjaga kesehatan keluarga sekaligus membantumu menciptakan hidangan yang lezat setiap kali memasak.
Talenan yang Sudah Usang
Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp
Talenan adalah salah satu peralatan dapur yang sering digunakan, tetapi sering kali luput dari perhatian soal kebersihannya. Sama seperti alat dapur lainnya, talenan juga memiliki masa pakai yang terbatas.
Makin sering digunakan untuk memotong berbagai bahan makanan, makin banyak pula goresan yang muncul di permukaan talenan. Goresan-goresan ini bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri, meskipun talenan dibersihkan secara rutin. Karena itu, penting untuk memeriksa kondisi talenan secara berkala dan menggantinya jika terlihat sudah usang atau banyak tergores.
Buku Resep yang Tidak Terpakai
Ilustrasi/Foto: Freepik
Jika kamu memiliki banyak buku resep yang tidak pernah digunakan, menyumbangkannya bisa menjadi solusi tepat untuk mengosongkan ruang di dapur—terutama jika dapurmu tidak terlalu luas. Lagi pula sebagian besar resep favorit sekarang bisa dengan mudah disimpan secara digital, baik melalui aplikasi, situs web, atau disusun dalam map fisik.
Untuk menentukan buku mana yang bisa disumbangkan, cobalah periksa apakah buku tersebut belum pernah dibuka, berisi petunjuk yang terlalu rumit, tidak memiliki gambar, atau isinya tidak sesuai dengan kebutuhanmu saat ini. Sebelum disumbangkan, kamu bisa membolak-balik halamannya dan memotret resep yang masih ingin kamu simpan. Dengan begitu, kamu tetap bisa mengakses resep tersebut tanpa harus menyimpan seluruh bukunya—dan dapurmu pun bisa jadi lebih rapi dan lega.
Makanan yang Sudah Terlalu Lama di Freezer
Ilustrasi/Foto: Freepik
Freezer memang bisa membantu memperpanjang usia simpan makanan, tetapi bukan berarti makanan yang dibekukan bisa bertahan selamanya. Suhu dingin memang mampu menjaga makanan seperti sup tetap layak konsumsi selama beberapa bulan, tetapi tidak menjamin rasanya tetap enak. Jika makanan beku tampak seperti tertimbun badai salju, kemungkinan besar kualitasnya sudah menurun.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mulai memeriksa isi freezer dan membuang makanan-makanan yang sudah lama dilupakan atau menunjukkan tanda-tanda freezer burn. Jangan ragu pula untuk membuang sisa makanan misterius yang terbungkus aluminium foil dan sudah lama tertinggal di pojok freezer.
Linen Dapur yang Sudah Lama
Ilustrasi/Foto: Freepik
Linen dapur seperti lap piring, celemek, dan potholder sering kali menumpuk begitu saja di rak atau laci, hingga tak terasa jumlahnya jadi berlebihan. Agar tidak menambah kekacauan, periksa kondisi setiap item.
Jika ada lap piring yang sudah tidak menyerap air, berbau tidak sedap, atau terasa kaku meskipun sudah dicuci berkali-kali, sebaiknya singkirkan. Hal yang sama berlaku untuk linen yang rusak, misalnya bagian pinggirnya yang mulai terurai, ada lubang, atau jahitannya sobek. Celemek yang tidak pernah dipakai dan potholder yang sudah tidak lagi bisa melindungi tangan dari panas juga sebaiknya tidak disimpan lagi demi alasan keselamatan.
Namun, daripada langsung dibuang, linen yang masih bisa digunakan untuk bersih-bersih bisa disumbangkan ke penampungan hewan terdekat. Relawan di sana biasanya akan sangat senang menerima bantuan seperti ini karena linen tersebut bisa digunakan untuk membersihkan atau memberi kenyamanan pada hewan-hewan yang dirawat di sana.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)