Wilsen Willim Ajak Anak Muda Berani Eksplor Batik di Hari Batik Nasional

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Kamis, 02 Oct 2025 12:30 WIB
Wilsen Willim Ajak Anak Muda Berani Eksplor Batik di Hari Batik Nasional
Wilsen Willim Ajak Anak Muda Berani Eksplor Batik di Hari Batik Nasional/ Foto: Dok. Wilsen Willim

Jenama fashion Wilsen Willim tak hanya diingat lewat lipatan kincir angin yang menjadi signature atau pun desain minimalis dan serba clean, tapi juga bagaimana label tersebut mengangkat wastra nusantara. Satu yang paling menonjol adalah batik yang kerap diolahnya menjadi busana apik dan bernuansa kontemporer, Beauties.

Karya berunsur batik kreasi desainer kelahiran 1993 itu berhasil mencuri perhatian banyak orang dari berbagai kalangan. Kreasi rok batik dengan potongan high-waist serta siluet bervolume atau obi batik dengan struktur korset, misalnya. Melalui label eponimnya, Wilsen berhasil memodernisasi warisan nusantara tersebut dengan ciri khas orisinal. Tak sekadar memberikan napas lebih panjang pada batik, tapi juga menyuguhkan pesona segar bagi generasi muda.

Kedekatan Personal Wilsen dengan Kain Batik dan Akulturasi Budaya 

Kedekatan personal Wilsen Willim dengan kain batik. Batik pesisir disebut jadi favoritnya.

Kedekatan personal Wilsen Willim dengan kain batik./ Foto: Dok. Wilsen Willim

Kisah klasik yang sering diungkap Wilsen Willim adalah bagaimana batik mendorongnya berada di posisi sekarang ini, Beauties. Berawal dari klien yang menantangnya untuk mengolah batik, ia pun mengeksplor lebih banyak hingga merasakan keterikatan dengan wastra tersebut.

Jika kamu selama ini mengenal makna filosofis batik di balik motif-motif cantiknya, Wilsen memaknai batik sebagai sebuah koneksi dengan jati diri dan leluhur. Sebagai seorang minoritas di Indonesia, yakni berdarah campuran Indonesia dan Tionghoa, Tragedi Mei 1998 mengharuskan dia keluarganya menyelamatkan diri ke Singapura. Namun, entah seberapa lama ia tinggal di sana, rasa asing itu tetap ada. Sampai akhirnya batik membawanya “pulang”. 

Bagi Wilsen, batik pesisir jadi batik yang paling mewakili identitasnya. Sebagai informasi, batik pesisir merupakan batik yang dibuat di kawasan pesisir seperti di utara Jawa, kaya akan warna dan motif yang memadukan budaya lokal Indonesia dengan budaya Tionghoa, Beauties.

Batik Megamendung dari Cirebon, contohnya. Motif geometrisnya berhasil mencuri hati Wilsen. Ketertarikannya semakin kuat ketika ia menjumpai motif tersebut pada seragam pramugari sebuah maskapai China yang dinaikinya saat berpelesir ke Negeri Tirai Bambu. “Melalui visual itu, seperti ketemu saudara yang jauh, tapi ternyata dekat,” tuturnya kepada Beautynesia (26/9/2025).

“Ternyata batik itu menghangatkan kekurangan yang selalu aku cari. Dan di situ, timbullah rasa nasionalis untuk aku majukan produk-produk lokalku, membuat identitasku sebagai desainer Indonesia.”

Kini, batik tidak hanya menjadi bagian dari bisnis Wilsen Willim saja, tapi juga “membangun jiwaku sebagai seniman.” Apalagi ditambah persaingan dengan fast fashion yang mengurangi idealisme sebagai seorang desainer. “Tapi batik dan apresiasi orang-orang Indonesia terhadap batik membuat aku jadi punya platform untuk mengeksplor keindahan dan seni dari mengolah kain Indonesia semaksimal mungkin.”

Menanggapi Kreasi yang Sering Ditiru

Koleksi Fashion Imlek 2025 Wilsen Willim

Koleksi Imlek 2025 Wilsen Willim/ Foto: Dok. Wilsen Willim

Kreasi busana Wilsen Willim yang elegan dan memikat serta sering dipakai figur-figur publik semakin memberikan panggung bagi karya-karyanya untuk dikenali masyarakat luas. Tak jarang kreasinya dijadikan inspirasi bagi orang lain, Beauties. Namun sisi gelapnya, tidak menutup risiko karyanya dijiplak dan diperjualbelikan dengan harga miring.

Saat diminta tanggapan tentang hal itu, Wilsen tidak bisa menutupi rasa campur-aduknya. “Mostly sedih, tapi mixed feelings,” ungkapnya. Terlebih ketika ia sedang mengalami kasus cukup rumit yang melibatkan persaingan tidak sehat, bahkan disebut-sebut terdengar kalimat diucap kompetitor, “Kita tuh harus ngalahin Wilsen Willim”.” Alih-alih menjiplak karya, Wilsen berharap mereka bisa “menciptakan gaya masing-masing” dan berkolaborasi. 

Ajak Generasi Muda Berani Bereksplorasi dengan Batik

Wilsen Willim Ajak Anak Muda Berani Eksplor Batik di Hari Batik Nasional

Wilsen Willim ajak generasi muda berani bereksplorasi dengan batik/ Foto: Dok. Wilsen Willim

Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober menjadi platform Wilsen Willim untuk mendorong anak-anak muda untuk berani bereksplorasi dengan batik, Beauties. Tidak perlu takut akan opini orang lain ketika memakainya, melainkan tumbuhkan rasa bangga sebagai upaya untuk melestarikannya.

“Semua gerakan ini harus dimulai dari orang-orang yang berani mengeksplor dan lama-kelaman menjadi tren,” ujarnya. Lalu memberikan contoh kain batik yang kini semakin sering digunakan untuk gaya sehari-hari ketika dulu sempat redup. “Fashion is not for everyone, tapi kita semua bisa menjadi fashion leader yang membuat tren itu terjadi.”

Selamat Hari Batik Nasional, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE