Dulu Identik dengan Nenek-nenek, Mengapa Kini Rajutan dan Bordir Jadi Tren di Kalangan Gen Z?
Sadarkah kamu kalau akhir-akhir ini di banyak butik, halaman berbagai majalah mode, hingga timeline Instagram dan TikTok, bahkan X, makin ramai dengan tren rajutan dan bordir? Halus, romantis, dan seringkali buatan tangan, tekstur ini tak lagi hanya digunakan pada tatakan gelas atau taplak meja milik nenek. Sebaliknya, tekstur ini diinterpretasikan ulang untuk gaya modern dan mendominasi segala hal, mulai dari street style hingga panggung runway.
Jadi, mengapa sekarang rajutan dan bordir begitu populer? Mari kita kupas alasannya.
Pergeseran dari Quiet Luxury ke Gaya Ekspresif
Salah satu koleksi Magda Butrym, atasan lace siluet halter. Magda Butrym menjadi salah satu pelopor kebangkitan lace dan crochet di era modern. Sejak beberapa tahun silam, mereka konsisten menggunakan rajutan dan bordir/ Foto: instagram.com/magdabutrym
Selama beberapa musim, estetika quiet luxury mendominasi tren dunia dengan warna netral, potongan minimalis, dan nuansa sederhana. Ketika tren "diam" mulai terasa terlalu sunyi, para pecinta fashion mencari kehangatan dari hal-hal yang lebih romantis, penuh detail, dan ekspresif. Rajutan dan bordir memenuhi kriteria pencarian tersebut.
Tren ini sekaligus membawa serta lonjakan minat pada teknik fashion tradisional. Mulai dari rajutan tangan (hand-knitting dan crochet) hingga bordir bunga tiga dimensi yang terasa personal dan emosional.Â
Salah satu pelopor modern dari gaya ini adalah Magda Butrym, yang memperkenalkan tailoring vintage dengan sentuhan feminin klasik khas Eropa Timur.
"Setelah tren quiet luxury, lace dan crochet menjadi sesuatu yang cukup memukau dan sangat menonjol," kata Butrym kepada Business of Fashion (BoF). "Saya sudah melakukannya selama 10 tahun, tetapi sekarang sedang tren."
Nostalgia bertemu Modernitas
Chylak, merek Polandia salah satu pelopor tren rajutan dan bordir. Lewat Bobowa Lace Collection, mereka menawarkan tas-tas berhias bordir yang vintage, membawa nostalgia yang syahdu/ Foto: instagram.com/chylak.bags
Di sisi lain, dunia mode saat ini sedang mengalami kebangkitan nostalgia. Dengan kembalinya era Y2K dan estetika tahun 70-an, tak heran jika rajutan dan bordir kembali menjadi sorotan.
Rajutan dan bordir dari gaya lama mendapat sentuhan gaya baru, sehingga mampu menyatu dengan tren masa kini. Atasan halter retro, kardigan rajut, dan gaun lace, semuanya kini diperbarui dengan potongan yang berani, color blocking, dan gaya yang edgy. Percampuran antara gaya lama dan baru ini menghasilkan sesuatu yang disukai kalangan muda, utamanya Gen Z.
Desainer seperti Ulla Johnson, Chloé, dan bahkan raksasa fast fashion seperti Zara dan H&M pun memasukkan rajutan ke dalam koleksi musim panas ini, memadukan nuansa vintage dengan sentuhan modern. Langkah mereka banyak diikuti label-label lokal di berbagai penjuru dunia, sehingga kini kaum muda dari kalangan Gen Z sekalipun makin familiar dan mudah mendapatkan ragam pakaian lace dan crochet.
Ketertarikan Dunia pada DIY dan Handcraft
Tissa Biani di film 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih' (2025). Berperan sebagai seorang seniman, ia mengenakan atasan rajut. Penggunaan rajutan di film-film modern menguatkan tren lace dan crochet di kalangan Gen Z/ Foto: instagram.com/tissabiani
Selama pandemi, banyak orang beralih ke kerajinan tangan sebagai bentuk terapi. Merajut menjadi salah satu proyek DIY (Do It Yourself) yang cukup banyak mendapat perhatian. Meski pandemi telah berlalu, tren ini tak pernah pudar sepenuhnya. Dunia mode saat ini merespons kebangkitan budaya DIY, merayakan ketidaksempurnaan yang hadir di setiap karya rajutan dan bordir buatan tangan.
Konsumen mendambakan keaslian. Mereka ingin pakaian mereka menceritakan sebuah kisah, dan pakaian yang dibuat dengan jahitan rumit dan teliti terasa lebih personal daripada kain produksi massal. Tekstur unik rajutan, terutama yang dibuat dengan tangan, menciptakan kedalaman dan karakter yang tak tergantikan oleh pakaian buatan mesin.
Gaya Hidup Slow Fashion
Dekorasi pernikahan rancangan Anna Szczesny Studio menggunakan lembaran-lembaran kain lace, menampilkan nuansa intimate sekaligus semangat gaya hidup slow fashion. Studio yang sama juga menangani dekor butik Magda Butrym/ Foto: instagram.com/anna_szczesny
Rajutan dan bordir juga selaras dengan gerakan slow fashion. Baik rajutan maupun bordir, terutama yang dikerjakan secara tradisional dengan tangan, sama-sama membutuhkan banyak waktu untuk membuatnya. Ini melambangkan perubahan dari tren yang cepat dan sekali pakai.
Di pasar yang semakin sadar akan keberlanjutan, banyak pembeli memilih produk yang tahan lama, baik dari segi kualitas maupun gaya yang tak lekang waktu. Dengan begitu, limbah fashion bisa ditekan karena tidak banyak baju yang cepat terbuang.
Pengaruh Selebriti dan Influencer
Sabrina Carpenter dengan crochet dress putih. Tren rajutan dan bordir semakin mendunia, salah satunya berkat pengaruh selebriti dan influencer di berbagai platform media sosial/ Foto: instagram.com/sabrinacarpenter
Influencer TikTok dan Instagram memainkan peran besar dalam perkembangan tren rajutan dan bordir. Komunitas #crochettok berkembang pesat, dan para influencer di ranah fashion menata kain lace bordir maupun crochet dengan cara-cara baru yang menarik. Mulai dari memadukannya dengan kulit dan denim, hingga menjadikannya aksesori yang berani.
Bikini rajutan, atasan berlapis lace bordir, dan tas rajutan tangan telah menjadi favorit visual dalam reels Instagram. Sementara di TikTok, blanket crochet yang menampilkan selimut sekaligus buket bunga juga trending dan diikuti banyak kalangan muda, memperkuat tren di seluruh platform.
Rajutan dan bordir bukan sekadar tren sesaat, tetapi merupakan perayaan keterampilan, nostalgia, dan individualitas. Keduanya tak lagi hanya sebatas pola granny square yang kita temukan di rumah nenek sebagai lapisan sofa atau taplak meja. Ketika makan siang di kafe rooftop gedung perkotaan atau bersantai di pantai pasir putih, tekstur yang terbuka, berlubang-lubang indah, dan ekspresif ini sekarang mudah kamu jumpai di mana-mana.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!