Buat "Kerajaan" Brand Mewah Baru, Perusahaan Induk Coach Beli Michael Kors dan Versace
Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 15 Aug 2023 15:00 WIB

Foto: Instagram.com/coach
Mempunyai barang mewah terkadang menggiurkan di mata penikmatnya. Sesekali mereka rela menabung demi mendapatkannya. Namun penurunan pemasaran yang dialami perusahaan brand mewah mendorong mereka untuk ekspansi bisnisnya.
Teranyar, perusahaan Tapestry Inc. mengakuisisi Capri Holdings yang merupakan induk brand Michael Kors dan Versace, seperti yang diumumkan pada Kamis (10/8). Sebelumnya, Tapestry yang awalnya dikenal sebagai Coach Inc., membeli brand Stuart Weitzman tahun 2014 dan Kate Spade New York pada tahun berikutnya.
![]() |
Seolah tak mau kalah saing dengan perusahaan Kering dan LVMH--duo perusahaan luxury raksasa--Tapestry membeli Capri Holdings senilai 8.5 miliar USD atau setara dengan Rp 129 triliun sekaligus menjadikannya pemilik baru merek Michael Kors, Versace dan Jimmy Choo. Dengan demikian Tapestry resmi menguasai 6 brand mewah yang telah memiliki toko tersebar di lebih dari 75 negara di dunia.
![]() |
Mengutip laman CBS News, CEO Tapestry, Joanne Crevoiserat, menyatakan bahwa "kombinasi Coach, Kate Spade, dan Stuart Weitzman bersama dengan Versace, Jimmy Choo, dan Michael Kors membuat perusahaan brand mewah global baru yang kuat, membuka peluang unik untuk meningkatkan nilai bagi konsumen, karyawan, komunitas, dan pemegang saham kami di seluruh dunia".
Menurunnya Tren Penjualan
Foto: Instagram.com/versace
Menurunnya Tren Penjualan
![]() |
Akuisisi ini dilakukan setelah melihat tren penjualan yang turun pada awal tahun 2024, yakni Capri yang turun 9,6% dari total sales dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Di sisi lain, Tapestry yang belum mempublikasi laporan kuartal awal finansial 2024 mereka, diketahui mengalami kenaikan revenue bersih 8,7% pada kuartal 3 tahun 2023.
Dengan dilakukannya akuisisi ini, Capri beranggapan akan mendorong penjualan mereka dan membantu ekspansi di luar pasar AS.
Pasar Barang Mewah di Asia yang Jadi “Tambang Emas”
Foto: Dok. Louis Vuitton
Pasar Barang Mewah di Asia yang Jadi “Tambang Emas”
![]() |
Berdasarkan data yang dikutip dari Forbes, pasar barang mewah di AS melambat sehingga memengaruhi pertumbuhan mereka. Oleh karena itu, mereka bergantung pada pasar global. Perusahaan LVMH melihat peningkatan penjualan capai dua digit, yakni di pasar Eropa naik 18% dan Asia sebesar 34% pada pertengahan tahun 2023.
Begitu pula perusahaan Kering yang melaporkan pertumbuhan sales 2% secara keseluruhan hingga pertengahan tahun 2023. Meski menurun di Amerika Utara, brand Chloé, Montblanc, dan Prada melihat pertumbuhan sebesar 25% di Asia Pasifik.
Bisa melihat betapa besar potensialnya pasar Asia, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)