Brand Mewah Loro Piana Diduga Eksploitasi Pekerja, Jadi Sorotan Pengadilan Italia
Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Rabu, 16 Jul 2025 12:30 WIB

Foto: instagram.com/loropiana
Brand mewah Loro Piana yang dimiliki oleh perusahaan LVMH terseret skandal eksploitasi pekerja dalam supply chain (rantai pasokan). Berdasarkan berbagai laporan, Pengadilan Milan memutuskan rumah mode yang punya persona 'quiet-luxury' itu berada di bawah pengawasan selama satu tahun setelah lakukan penyelidikan panjang praktik subkontrak industri barang mewah di Italia, Beauties.
Skandal ini pertama terkuak setelah insiden penangkapan pemilik bengkel jaket subkontrak asal China di sebelah barat laut Milan, berujung pada penutupan bengkel oleh Departemen Kepolisian Carabinieri. Melansir dari CNBC Indonesia, laporan menyatakan pemilik tersebut memukul pekerja yang menuntut upah yang belum dibayar, yakni sebesar 10,000 EUR atau sekitar Rp189 juta.
Eksploitasi Pekerja Loro Piana
Ilustrasi/ Foto: freepik.com/freepik
Bengkel yang memproduksi pakaian kasmir Loro Piana mempekerjakan 10 pekerja migran asal China dan 5 di antaranya tidak memiliki dokumen, Beauties. Para pekerja dipaksa bekerja 90 jam per minggu, selama 7 hari penuh, dan hanya dibayar sebesar 4 EUR per jam atau sekitar Rp75 ribu. Mereka juga ditempatkan di tempat tinggal ilegal dalam pabrik.
Investigasi turut mengungkap Loro Piana menyubkontrakan produksi melalui dua perusahaan perantara ke tiga bengkel milik China. Salah satu pemilik perusahaan perantara mengaku dapat memproduksi hingga 7,000 jaket per tahun untuk Loro Piana dengan bayaran 118 EUR hingga 128 EUR atau sekitar Rp2,2 juta sampai Rp2,4 juta. Harga produksi tersebut selisih jauh dengan harga jual di situs resmi Loro Piana yang dapat mencapai lebih dari 5,000 EUR atau setara Rp94 juta.
Atas investigasi tersebut, Pengadilan Milan menyatakan dalam dokumennya bahwa Loro Piana “gagal mengawasi pemasoknya secara memadai demi mengejar keuntungan lebih besar”.
Sementara itu, pihak Loro Piana mengaku telah memutus kerja sama dengan pemasok terkait dalam waktu 24 jam setelah diberitahu pada 20 Mei lalu. Mengutip Hypebeast, pernyataan resmi brand mewah tersebut juga mengemukakan, “Loro Piana dengan tegas mengutuk segala praktik ilegal dan menegaskan kembali komitmennya untuk menegakkan hak asasi manusia dan mematuhi semua peraturan yang berlaku di seluruh rantai pasokannya”.
Loro Piana pun jadi brand mewah kelima yang mengalami pengawasan pengadilan, setelah Dior, Valentino, Armani, dan Alviero Martini. Namun pada bulan Mei, nama Dior sudah dibebaskan dari pelanggaran kondisi kerja oleh otoritas, tetap tetap mewajibkan rumah mode yang juga dimiliki LVMH tersebut untuk membayar denda sebesar 2 juta EUR kepada para korban eksploitasi.
Kasus Pekerja Loro Piana di Peru Dibayar Tak Layak
Sweater Loro Piana/ Foto: us.loropiana.com
Selain itu, ini juga bukan pertama kalinya Loro Piana terseret kasus skandal eksploitasi pekerja. Tahun lalu, brand tersebut terseret kasus eksploitasi pekerja penduduk asli Peru pemasok serat vicuña untuk Loro Piana, sebagaimana diungkap oleh Bloomberg Businessweek. Berdasarkan laporan, pekerja yang berada di komunitas kecil di kawasan Andes tersebut terkadang tidak dibayar oleh perusahaan. Mereka bertugas menangkap vicuña untuk dicukur bulunya, dan nantinya akan diolah menjadi bahan wol yang diklaim sebagai wol termahal di dunia. Bahkan jaket Loro Piana yang berbahan serat vicuna tersebut dijual seharga 9 ribu USD.
Terkait hal tersebut, Eliphas Coeli selaku general manager dari Loro Piana di Peru mengatakan, “Saya tidak tahu bagaimana perusahaan lain bekerja, tapi kami membeli serat dan menyetorkan pembayaran [ke rekening bank] untuk nilai serat” katanya, dikutip dari Fashion Network. “Dan kemudian distribusi pembayaran itu berada di luar kendali kami”.
Pernyataan lain oleh Loro Piana menyebutkan bahwa pihaknya telah meningkatkan audit pemasok untuk memastikan kepatuhan dan bekerja sama dengan LSM lokal untuk memberi manfaat kepada sebanyak 15 komunitas yang terlibat dengan vicuña melalui proyek-proyek infrastruktur, perawatan kesehatan, gizi, dan pendidikan.
Selain itu, pada bulan Juni lalu, Loro Piana meluncurkan inisiasi Loro Piana Smart Bales yang memperkenalkan cara kerja dan interaksi baru dengan semua pelaku yang menjadi bagian dari rantai tangan rumah mode. Melalui Instagram resminya, mereka menjelaskan "pendekatan baru ini mendigitalkan langkah-langkah utama produksi, memungkinkan wawasan dan transparansi tak tertandingi dalam pemrosesan dan pemurnian serat berharga".
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)