Anna Wintour Mundur dari Majalah Vogue Amerika, Apa Posisinya Sekarang?
Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Jumat, 27 Jun 2025 10:00 WIB

Foto: instagram.com/theannawintour
Setelah 37 tahun mengepalai majalah Vogue Amerika, Anna Wintour memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai Editor-in-Chief atau Pemimpin Redaksi. Bersamaan dengan itu, Wintour juga mengumumkan sedang mencari penggantinya sebagai Head of Editorial Content Vogue pada hari Kamis (26/6/2025) waktu setempat.
Langkah untuk keluar dari jabatan tersebut mungkin bukan jadi kemunduran dalam kariernya, melainkan sebaliknya. Sebab, Wintour masih tetap berperan sebagai pimpinan Condé Nast, perusahaan yang menaungi majalah Vogue. Seperti apa perannya?
Anna Wintour dalam Jajaran Pimpinan Condé Nast
![]() |
Berdasarkan laporan Women's Wear Daily, Anna Wintour tetap memegang peranan sebagai Chief Content Officer (Kepala Bagian Konten) di Condé Nast dan juga sebagai Global Editorial Director. Cakupan tanggung jawabnya pun lebih luas lagi, Beauties.
Tidak hanya mengawasi Vogue saja, tapi setiap media yang dimiliki Condé Nast, yaitu Wired, Vanity Fair, GQ, Architectural Digest, Condé Nast Traveler, Glamour, Bon Appetit, Tatler, World of Interiors, Allure, dan masih banyak lagi kecuali The New Yorker yang diawasi oleh David Remnick.
Pengaruh Besar Anna Wintour untuk Majalah Vogue
Anna Wintour/ Foto: instagram.com/theannawintour
Beauties, tak dipungkiri bahwa Anna Wintour adalah salah satu sosok paling berpengaruh di dunia fashion global. Namanya sangat identik dengan Vogue. Bukan tanpa alasan, sejak bergabung pertama kali dengan majalah fashion terkemuka itu pada tahun 1988 menggantikan Grace Mirabella, Wintour membuat perubahan besar. Majalah berfokus pada fashion di pusat kota, sesuai dengan apa yang dikatakannya pada WWD, “Saya hanya ingin membuat tampilan majalah lebih santai, seperti cara saya melihat perempuan di jalan”.
Isu pertamanya terbit November 1988 di mana supermodel Michaela Bercu tampil di cover mengenakan Christian Lacroix sweater dan jeans dari Guess. Perempuan kelahiran 3 November 1949 itu juga mendobrak batasan dengan menampilkan pria pada cover––sesuatu yang belum pernah dilakukan pendahulunya.
Selama kepemimpinannya, Wintour juga antusias mendukung karier talenta-talenta fashion muda dengan memberikan mereka banyak kesempatan untuk memperluas bisnis dan eksposur brand mereka. Untuk mencapai gol tersebut, dia bekerja sama dengan Council of Fashion Designers of America (CFDA) sejak tahun 2003, Beauties. Sebanyak 200 desainer telah menerima mentoring dan sekitar 8 juta USD untuk pemenang dan 2 runner-up dalam program itu.
Selain aktif di majalah Vogue, Wintour juga terlibat dalam berbagai acara fashion, mulai dari Fashion’s Night Out sampai Met Gala. Dia juga tidak ragu menunjukkan keberpihakan politiknya kepada Demokrat dengan menampilkan Hillary Clinton dan Kamala Harris dalam majalahnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)