Zoya Amirin Menyayangkan Video Pelecehan Dinar Candy Diunggah ke Socmed
Viralnya video pelecehan seksual terhadap presenter Dinar Candy saat tengah menjalankan tugasnya mengisi acara di salah satu stasiun mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Psikolog sekaligus penggiat isu perempuan, Zoya Amirin adalah termasuk salah satu yang lantang mengomentari isu ini lewat akun sosial medianya.
Beautynesia pun menghubungi Zoya di hari Senin (12/07/2021) untuk berbincang lebih lanjut mengenai pandangannya terhadap video yang tengah viral tersebut.
Tak Etis Video Tersebut Diunggah
Zoya Amirin/ Foto: zoyaamirin |
Di akun sosial medianya, perempuan yang akrab dipanggil Zoya ini sudah mengungkapkan keberatannya akan stasiun TV swasta tempat Dinar Candy bekerja, akan keputusan mereka mengunggah video pelecehan seksual seolah itu sebuah konten pada umumnya.
"Mengunggah video pelecehan seksual berarti sama saja menormalisasi pelecehan tersebut. Ini berarti membudayakan Rape Culture (budaya memperkosa). Ini yang mengakibatkan masyarakat menjadi biasa saja saat melihat pelecehan seksual. Mereka menjadi permisif, karena para influencer, media dan mereka yang memiliki pengaruh, malah seolah mempromosikan hal ini," Ujar Zoya saat berbincang dengan Beautynesia.
Miris dan marah, begitulah perasaan perempuan yang berprofesi sebagai seksolog klinis ini, saat pertama kali melihat video tersebut. Menurutnya itu menggambarkan bagaimana mayoritas masyarakat Indonesia yang menyepelekan pelecehan seksual, tidak menghargai batasan dan tubuh orang lain.
"Walaupun hanya pundak yang dipegang, tapi jika si korban merasa tidak nyaman dan tidak ada consent, itu tetap pelecehan dan tidak boleh disepelekan," tambah Zoya lagi.
Menuntut Agar Video Diturunkan
Dinar Candy/ Foto: dinar_candy |
Menurut Zoya, tidak menuntut pelaku adalah hak Dinar Candy sebagai korban. Dengan sikap DInar menegur dan bereaksi keras saat dilecehkan, itu sudah sebuah hal yang layak diapresiasi. Apalagi mengingat kondisi di lapangan saat itu malah kebanyakan menganggap pelecehan yang Dinar alami adalah sebuah lelucon belaka.
"Saya paham jika Dinar memutuskan untuk tidak memperpanjang kasus ini. Ini sepenuhnya hak dia. Saya juga tahu keribetannya,". ungkap Zoya.
Tapi yang tak bisa dimengerti olehnya adalah mengapa video pelecehan seksual itu malah dijadikan alat promosi oleh stasiun tv. Selain itu, hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah kejadian itu adalah sebuah kesengajaan demi menaikkan jumlah penonton semata.
"Saat mereka yang memiliki pengaruh malah menormalisasi pelecehan, membudayakan rape culture, ini sangat berbahaya. Dan sangkaan orang bahwa ini adalah sebuah settingan, akan semakin membuat budaya victim blaming makin kuat nantinya," tambah Zoya lagi.
Akibatnya Saat Pelecehan Seksual Dinormalisasi
Dinar Candy/ Foto: dinar_candy |
Zoya berujar jika hal serupa terus terjadi, pelecehan seksual akan membudaya. Sehingga joke seksis dianggap lucu, pelecehan dibiarkan dan rape culture semakin merajalela.
Hal yang paling fatal menurutnya adalah, si korban bisa jadi tak menyadari saat ia dilecehkan. Ia hanya merasakan ketidaknyamanan yang hebat dalam dirinya, merasakan trauma dan kecemasan, tanpa sadar bahwa ia sedang mengalami pelecehan, karena perilaku yang ia alami dianggap sesuatu yang wajar di masyarakat.
"Mungkin selama ini dia biasa mentertawakan hal ini, tapi saat mengalaminya sendiri, ia baru sadar bahwa hal itu menimbulkan rasa trauma dan tidak nyaman. Tidak selucu yang ia tertawakan selama ini. Dan biasanya orang seperti ini tidak mau meminta bantuan, karena malu. Karena ia biasanya mentertawakan hal ini atau melakukan ini terhadap orang lain,". Jelas Zoya.
Lebih lanjut, Zoya juga menjelaskan, kondisi di atas sangat berisiko si korban melakukan bunuh diri.
Di akhir pembicaraan, Zoya mengajak kita para Beauties, untuk stop menormalisasi pelecehan. Sadari bahwa budaya patriarki, kebiasaan menjelekkan salah satu gender bukanlah hal yang baik. Selain itu Zoya juga mengingatkan bahwa tubuh kita adalah otoritas kita sendiri.
"Tubuhmu adalah Otoritasmu. Dan Tubuhmu adalah tanggungjawabmu," tutup Zoya.
Zoya Amirin/ Foto: zoyaamirin
Dinar Candy/ Foto: dinar_candy
Dinar Candy/ Foto: dinar_candy