Waspadai Badai Sitokin yang Mengancam Penderita Covid-19, Bisa Sampai Sebabkan Kematian!

Setiap penderita Covid-19 rentan terkena badai sitokin. Badai sitokin merupakan masalah medis yang disebabkan oleh produksi kekebalan tubuh yang berlebihan, sehingga dapat memicu inflamasi.

Apabila penderita Covid-19 terkena badai sitokin, maka akan menyebabkan kegagalan organ, bahkan sampai dengan kematian. 

Apa Itu Badai Sitokin?

Badai sitokin / foto : pexels.com/CDC

Badai sitokin adalah reaksi sistem imun yang tidak bisa dikontrol terhadap virus. Badai sitokin dapat terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang cepat sehingga dapat menyerang imun tubuh dan jaringan tubuh yang lain.

Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada organ tubuh. Salah satu organ yang dapat terserang adalah paru-paru dan pembuluh darah. Oleh karena itu, perlu diwaspadai dan perlu penanganan secara intensif jika sudah mengalami hal ini karena akan sangat berbahaya bagi tubuh. 

Gejala Badai Sitokin

Gejala Badai Sitokin / foto : pexels.com/PolinaTankilevitch

Beberapa orang yang akan mengalami badai sitokin juga akan mengalami beberapa gejala yang berbeda, ada yang gejalanya ringan, bahkan juga ada yang gejalanya parah dan bisa mengancam. Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah deman dan kedinginan, kelelahan, mual dan muntah, sakit kepala, muncul ruam, sakit otot dan sendi, batuk, sesak napas, kejang, terjadi pembengkakan ekstremitas, dan lesu. 

Tak hanya itu, sebagian besar orang yang menderita badai sitokin akan mengalami demam dan sesak napas, sehingga membutuhkan ventilator untuk menanganinya. Kondisi ini juga akan terjadi selama 6 hingga 7 hari.

Cara Menangani Badai Sitokin

Cara Menangani Badai Sitokin / foto : pexels.com/AnnaShvets

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani penderita badai sitokin adalah dengan melakukan perawatan secara intensif di ICU. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau tanda vital, seperti denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu tubuh.

Kemudian pemasangan ventilator dan pemberian cairan melalui infus. Tidak hanya itu, pemantauan kadar elektrolit juga harus dilakukan secara berkala dan memberikan obat anakinra untuk menghambat aktivitas sitokin. Namun, hal itu juga perlu dilakukan beberapa penelitian untuk mengetahui penangan yang tepat ketika mengalami badai sitokin. 

Apabila kamu atau ada anggota keluarga ataupun kerabat yang mengalami hal tersebut, kamu bisa segera menghubungi pihak rumah sakit untuk bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut. Lalu, jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan kapan saja dan dimana saja ya, Beauties!

_______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!