Jangan Memberikan Madu pada Bayi, Ini Bahayanya!
Periode MPASI merupakan masa-masa seru dan penuh tantangan yang dialami para orangtua dengan bayi. Umumnya, para orangtua akan sangat bersemangat untuk mencari asupan makanan sehat yang dapat meningkatkan tumbuh kembang si kecil. Salah satu asupan yang mungkin akan kamu pikirkan adalah madu. Rasanya yang manis dengan tekstur lembut serta popularitasnya sebagai salah satu super food mungkin akan menggoda kamu untuk mencampurnya sebagai asupan sehat anak.
![]() Madu/ Sumber: Freepik.com |
Sayangnya, para ahli menyarankan untuk menunggu hingga bayimu berulang tahun yang pertama untuk memasukkan madu ke dalam variasi asupan hariannya. Ini termasuk madu yang diproduksi secara massal, madu mentah dan tidak dipasteurisasi, dan madu lokal. Aturan makanan ini juga berlaku untuk semua camilan dan makanan diolah yang mengandung madu.
Risiko Memberikan Madu untuk Bayi
Risiko utama memberikan madu terlalu cepat adalah botulisme pada bayi. Bayi di bawah usia 6 bulan berada pada risiko tertinggi mengalami hal ini. Seorang bayi bisa terkena botulisme dengan memakan spora Clostridium botulinum yang ditemukan di tanah, madu, dan semua produk dengan olahan madu. Spora ini dapat berubah menjadi bakteri di usus dan menghasilkan neurotoksin berbahaya di dalam tubuhnya.
![]() Bolutisme pada Bayi/ Sumber: Freepik.com |
Botulisme adalah kondisi serius yang tidak boleh kamu sepelekan. Sekitar 70 persen bayi yang terkena botulisme mungkin memerlukan ventilasi mekanis selama sekitar 23 hari hingga rawat inap sekitar 44 hari. Yang terburuk, ini juga dapat memicu kematian pada bayi.
Selain itu, ketahui juga bahwa pemanis cair lainnya, seperti sirup maple dan sirup jagung, juga dapat menimbulkan risiko botulisme. Sirup maple umumnya dianggap aman karena berasal dari dalam pohon dan tidak dapat terkontaminasi zat-zat tanah. Namun, beberapa dokter tidak menganjurkan pemberian pemanis pada bayi sampai berusia 1 tahun.
Gejala Botulisme
Gejala botulisme yang paling umum meliputi:
- tubuh tampak lemah
- makan yang buruk
- sembelit
- kelesuan
- rewel
- sulit bernafas
- kejang
Gejala biasanya muncul dalam 12 hingga 36 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Namun, beberapa bayi dengan botulisme mungkin tidak menunjukkan tanda sampai 14 hari setelah terpapar.
![]() Gejala bolutisme/ Sumber: Freepik.com |
Jika bayimu mengalami gejala botulisme dan baru saja mengonsumsi madu, kamu harus memperlakukannya sebagai keadaan darurat. Pergilah ke ruang gawat darurat terdekat sesegera mungkin.


