Menurut Dermatolog, Ini 5 Cara Menghentikan Krim Dokter dengan Aman agar Tidak Breakout

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Senin, 10 Nov 2025 18:00 WIB
Menurut Dermatolog, Ini 5 Cara Menghentikan Krim Dokter dengan Aman agar Tidak Breakout
Ilustrasi skincare dokter/Freepik: freepik

Beauties, kamu mungkin pernah merasa bosan atau khawatir terus-menerus memakai krim dokter. Niat untuk berhenti memakai krim dokter dan menggantinya dengan produk skincare biasa memang bukan hal yang salah. Tapi, prosesnya perlu dilakukan dengan hati-hati agar kulitmu nggak kaget dan malah breakout parah.

Kulit yang selama ini terbiasa dengan bahan aktif dari krim dokter perlu waktu untuk beradaptasi. Banyak ahli dermatologi luar negeri menyarankan pendekatan yang lembut dan bertahap untuk melindungi kulit, khususnya dari jerawat, iritasi, atau reaksi tak terduga lainnya.

Yuk, simak cara menghentikan krim dokter dengan aman di sini.

1. Perkenalkan Produk Baru Satu Persatu dengan Jeda

Ilustrasi ganti skincare/Freepik: freepik

Langkah pertama yang paling penting saat berhenti dari krim dokter adalah tidak langsung mengganti semua skincare dalam waktu bersamaan. Menurut Dr. Michelle Henry, dermatologist asal New York, dalam wawancaranya dengan Healthline, kamu harus memperkenalkan satu produk baru dalam rutinitas setiap 5 hingga 7 hari. Ini penting agar kamu bisa melihat reaksi kulit terhadap masing-masing produk, serta mengetahui mana yang cocok atau tidak.

Hal ini juga didukung oleh American Academy of Dermatology yang menyarankan agar saat mengganti skincare, kamu mulai dari produk yang paling basic terlebih dahulu—seperti cleanser atau moisturizer. Setelah kulit menyesuaikan diri, baru tambahkan produk aktif seperti serum atau toner secara perlahan.

2. Fokus Pada Barrier Skin: Hidrasi dan Pelindung

Ilustrasi fokus skin barrier/Freepik: freepik

Setelah berhenti dari krim dokter, biasanya kulit jadi lebih kering, sensitif, bahkan bisa muncul kemerahan. Itulah mengapa sangat penting untuk fokus menjaga skin barrier agar tetap kuat dan terlindungi. Menurut Dr. Marisa Garshick, board-certified dermatologist dalam wawancaranya dengan Allure, bahan seperti ceramide, hyaluronic acid, dan niacinamide sangat direkomendasikan karena mampu memperkuat pertahanan alami kulit.

Laman Real Simple juga menyebutkan penggunaan moisturizer yang mengandung humektan (penarik air), seperti glycerin dan panthenol, bisa membantu menjaga hidrasi kulit dan mencegah pengelupasan berlebihan. Jadi, pastikan produk yang kamu pakai benar-benar fokus pada pemulihan, bukan malah memberikan stimulasi berlebih.

3. Jangan Gunakan Produk yang Mengandung Brightening untuk Sementara

Ilustrasi produk brightening/Freepik: freepik

Meskipun kamu tergoda untuk langsung menggunakan produk brightening agar kulit tampak lebih cerah setelah lepas dari krim dokter, tahan dulu, Beauties. Dr. Shereene Idriss, dermatolog ternama dari New York dalam kanal YouTube miliknya The PillowtalkDerm, menyarankan untuk menghindari bahan-bahan seperti vitamin C, alpha arbutin, kojic acid, dan glycolic acid selama beberapa minggu pertama.

Produk brightening seringkali mengandung bahan aktif yang cukup keras, yang jika digunakan pada kulit yang masih dalam masa penyesuaian justru bisa memperburuk kondisi seperti kemerahan, pengelupasan, atau jerawat. Fokuslah terlebih dahulu pada hidrasi dan perbaikan, baru setelah skin barrier membaik, kamu bisa perlahan memasukkan produk pencerah ke rutinitas skincare-mu.

4. Gunakan Basic Skincare Saja

Ilustrasi basic skincare/Freepik: freepik

Untuk sementara waktu, kamu cukup menggunakan basic skincare routine yang terdiri dari tiga langkah: pembersih lembut, pelembap, dan sunscreen. Dr. Corey L. Hartman, seorang dermatologist asal Birmingham, menjelaskan dalam artikel di Byrdie bahwa semakin sederhana skincare-mu, semakin kecil kemungkinan terjadinya reaksi negatif.

Kulit yang sedang dalam fase transisi biasanya tidak bisa mentoleransi terlalu banyak bahan aktif. Dengan rutinitas dasar, kamu memberikan ruang bagi kulit untuk "bernapas" dan memulihkan dirinya secara alami. Pastikan juga produk yang kamu pilih bebas alkohol, fragrance, dan pewarna buatan.

5. Hindari Kesalahan Umum: Bersihkan Alat & Hindari Sentuhan Wajah

Ilustrasi menyentuh wajah/Freepik: freepik

Selain memperhatikan produk, kamu juga perlu menjaga kebersihan alat-alat yang bersentuhan dengan wajah. Menurut The Sun UK, Dr. Vanita Rattan memperingatkan bahwa penggunaan kuas makeup yang jarang dicuci, handuk wajah kotor, dan kebiasaan menyentuh wajah bisa jadi pemicu breakout utama. Bakteri dan minyak dari tangan atau alat yang kotor dapat dengan mudah masuk ke pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Jangan lupa, ganti sarung bantal secara rutin, cuci tangan sebelum menyentuh wajah, dan hindari menekan atau memencet jerawat. Kebiasaan kecil ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit dan membantu kamu menjalani masa transisi dari krim dokter ke skincare biasa tanpa hambatan.

Beauties, proses berpindah dari krim dokter ke skincare biasa memang butuh waktu dan kesabaran. Tapi dengan langkah-langkah tepat , kulitmu bisa kembali sehat dan stabil.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE