7 Kesalahan Mencuci Wajah yang Kerap Dilakukan, Bikin Gampang Iritasi!

1. Menggunakan Air Panas

Ilustrasi mencuci wajah menggunakan air/Freepik: jcomp

Banyak orang percaya air panas dapat “membuka pori-pori” dan membersihkan secara maksimal. Namun, ahli dermatologi Dr. Nicole Lee pada New York Post menegaskan bahwa pori-pori tidak bersifat otot sehingga tidak bisa terbuka dengan suhu air. Justru air hangat lebih efektif tanpa merusak kulit.

Dr. Lee menambahkan, air panas meningkatkan kehilangan air transepidermal (TEWL), menaikkan pH, serta menyebabkan kemerahan dan iritasi, terutama pada kulit sensitif seperti rosacea atau eksim.

2. Terlalu Sering Mencuci Wajah

Ilustrasi mencuci wajah/Freepik: pvproductions

Mencuci wajah lebih dari dua kali sehari bisa membuat kulit kehilangan lipid pelindung dan keseimbangan pH alaminya. Dr. Adam Friedman dari George Washington University menyatakan bahwa jumlah waktu mencuci wajah harus proporsional dengan jenis pembersih yang digunakan.

Selain itu, hindari over-cleansing yang agresif. Byrdie menyebutkan mencuci lebih dari dua kali sehari dengan produk keras menyebabkan iritasi, kemerahan, dan kulit kering. Maka dari itu, mencuci wajah bisa dilakukan di pagi dan malam, atau setelah berkeringat, untuk menjaga kebersihan tanpa merusak skin barrier.

3. Memilih Sabun Konvensional yang Keras

Ilustrasi sabun batangan/freepik: freepik

Sabun mandi atau sabun batang yang biasa kamu pakai di tubuh ternyata tidak cocok digunakan untuk mencuci wajah. Sabun jenis ini biasanya punya kandungan pH yang terlalu tinggi dan bersifat terlalu basa.

Menurut Dr. Anthony Rossi dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, sabun yang terlalu basa dan memiliki harum bisa mengganggu keseimbangan alami kulit wajah dan membuatnya jadi kering serta mudah iritasi. Hal ini dijelaskan lebih lanjut di situs Time, yang menyebut bahwa sabun biasa dapat mengikis pelindung alami kulit yang disebut lipid barrier.

Selain itu, sabun dengan tambahan pewangi atau parfum juga bisa menyebabkan reaksi alergi, terutama bagi kulit sensitif. Oleh karena itu, para dokter kulit merekomendasikan untuk memilih pembersih wajah yang lembut, bebas dari pewangi, dan memiliki pH yang seimbang (tidak terlalu basa dan tidak terlalu asam). 

4. Scrub dan Eksfoliasi yang Kurang Tepat

Ilustrasi penggunaan masker atau scrub/Freepik: freepik

Eksfoliasi memang bagus untuk mengangkat sel mati, tapi penggunaan scrub kasar bisa menyebabkan "microscopic tears" yang malah memicu peradangan. 

Dr. Nicole Negbenebor dari AP News memperingatkan bahwa double cleansing dan scrub harian bisa melemahkan skin barrier, menyebabkan kulit kering, iritasi, dan kemerahan. Para ahli menyarankan cukup melakukan eksfoliasi maksimal dua hingga tiga kali per minggu menggunakan chemical exfoliant lembut (seperti AHA/BHA) dan hindari scrub fisik agresif.

5. Menyeka Wajah dengan Handuk Kasar

Ilustrasi menggunakan handuk untuk wajah/Freepik: freepik

Setelah mencuci wajah, menyeka dengan handuk kasar diyakini bisa “lebih kering dan cepat”, tetapi nyatanya malah menyebabkan iritasi mikro dan meningkatkan risiko penuaan dini. Healthmenyoroti anjuran Dr. Zeena Nawas dari Baylor College yang menyarankan menggunakan handuk lembut dan teknik “pat, bukan rub”.

Menggosok wajah dengan kasar dapat merusak skin barrier dan menimbulkan mikro-luka. Setelah kering dikeringkan, aplikasi moisturizer saat wajah masih lembap dapat membantu menahan hidrasi.

6. Langsung Mencuci Wajah dengan Tangan Kotor

Ilustrasi menyeka wajah dengan tangan kotor/Freepik: freepik

Kesalahan mencuci wajah yang sering terjadi adalah tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu. Dr. Joshua Zeichner, direktur riset kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospital, menjelaskan kepada Allure bahwa tangan kita menyimpan banyak bakteri dan kotoran yang bisa berpindah ke wajah saat mencuci. Jika tangan kotor langsung menyentuh wajah, kamu justru bisa menambah masalah seperti jerawat atau infeksi kulit.

Langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh wajah bisa sangat membantu menjaga kebersihan kulit. Dr. Zeichner menekankan pentingnya menjaga higienitas tangan terutama saat menyentuh area sensitif seperti wajah, untuk menghindari transfer bakteri dan minyak berlebih.

7. Tidak Memilih Cleanser yang Tepat

Ilustrasi produk cleanser/Freepik: freepik

Memilih produk pembersih wajah bukan hanya soal merek terkenal atau wangi yang menyenangkan. Menurut Dr. Gary Goldfaden, seorang dermatolog asal Florida dalam wawancaranya dengan Teen Vogue, cleanser yang tidak sesuai dengan jenis kulit bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kekeringan, kemerahan, bahkan jerawat.

Misalnya, kulit berminyak sebaiknya menggunakan gel cleanser berbasis air yang mampu mengangkat kelebihan minyak tanpa membuat kulit terasa tertarik, sementara kulit kering lebih cocok menggunakan creamy cleanser yang melembapkan.

Beauties, mencuci wajah ternyata tidak hanya soal kebersihan, tapi juga menjaga kesehatan skin barrier. Terapkan tips dari para dermatolog internasional agar wajah tetap lembut, terhindar iritasi, dan selalu sehat.

Yuk, rawat kulitmu dengan bijak dan penuh cinta!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!